10 Pondok Pesantren di Lebak Banten Dapat Bantuan Sanitasi Air Bersih

Selasa, 22 Desember 2020 - 23:20 WIB
Penyerahan bantuan sanitasi air bersih dan MCK Program Jambu di Ponpes Al-Baqiyatussolihat, Kampung Kenceh, Cilayang, Curugbitung, Lebak, Banten, Selasa (22/12/2020). Foto/Ist
LEBAK - Sebanyak 10 pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Lebak , Banten mendapat bantuan sarana sanitasi air bersih dan MCK melalui Program Jamban Bagus (Jambu). Ketua Pengurus Pusat (PP) NU Care-LAZISNU, Achmad Sudrajat menuturkan bahwa Program Jambu ini menjadi pekerjaan rumah bersama karena masih banyak masyarakat yang belum memiliki jamban.

"Lebih dari 10 juta jiwa tidak punya (akses) jamban menurut data dari pemerintah. Program Jambu ini untuk kesehatan, untuk sanitasi masyarakat," kata Sudrajat saat peresmian bangunan sanitasi dan MCK di Ponpes Al-Baqiyatussolihat, Kampung Kenceh, Desa Cilayang, Kecamatan Curugbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (22/12/2020). Program Jambu ini dilaksanakan NU Care-LAZISNU bersama Majelis Telkomsel Taqwa (MTT).

(Baca juga: Warga Surabaya Baper Setelah Ditinggal Risma Jadi Mensos)



Dia menjelaskan, alasan ponpes sebagai penerima bantuan karena telah menjadi sentral kehidupan bermasyarakat. "Pesantren adalah community leader, sentral masyarakat. Dan ada sekitar 1.500 pesantren di 28 Kecamatan di Kabupaten Lebak. Mari kita bantu. Kita berharap dari semua unsur BUMN, kita bisa bareng-bareng bekerja, dan memberi manfaat," ujarnya.

(Baca juga: 12 Gajah Liar Lampung Barat Gagal Dihalau, Malah Ngamuk dan Injak Warga)

Manajer Program Kesehatan dan Ekonomi MTT, Sugeng Prayitno yang hadir pada peresmian tersebut berharap program-program yang sudah dikerjasamakan dengan NU Care-LAZISNU dapat bermanfaat dengan sebaiknya-baiknya untuk masyarakat.

"Mudah-mudahan bermanfaat untuk saudara-saudara di Lebak, dan kerjasama ini bisa memperluas kebaikan, bukan hanya untuk 10 pesantren, mudah-mudahan bisa lebih," ujarnya.

Sementara itu, Ketua PCNU Lebak, Syaepudin Asy Syadzily mengungkapkan bahwa 10 pesantren yang menerima bantuan memang belum memiliki MCK yang layak.

"Punya (jamban) ala kadarnya, paling baik itu ditutup oleh bilik setengah badan, dan ada yang pakai karung. Mayoritas warga juga memang masih melakukan kegiatan mandi, cuci, kakus, itu di kali," katanya.
(shf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content