Ada Demonstrasi Brutal di PT VDNI, Gubernur Sulawesi Tenggara: Warga Harus Bisa Menahan Diri
Kamis, 17 Desember 2020 - 17:06 WIB
KONAWE - Demosntrasi buruh yang berakhir dengan aksi brutal, dimana sejumlah kendaraan milik PT VDNI ludes dibakar, dan bangunan pabrik beserta fasilitas pendukungan hancur, sangat disesalkan oleh Gubernur Sulawesi Tenggara, Alimazi.
(Baca juga: Aneh, Bawaslu Kota Surabaya Nyatakan Surat Risma Tidak Melanggar Aturan Pilkada )
Alimazi mengimbau masyarakat Sulawesi Tenggara, dapat menahan diri dan mengontrol tindakan yang dilakukan dalam melakukan aksi unjuk rasa, karena akibat aksi brutal ini dapat merugikan daerah dan banyak orang.
Demosntrasi brutal yang terjadi di pabrik milik PT VDNI di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (14/12/2020) tersebut, menggemparkan warga Sulawesi Tenggara, setelah video kobaran api yang membakar kendaraan milik pabrik tersebar luas di media sosial.
"Pengerusakan yang dilakukan saat aksi unjuk rasa di PT VDNI , sangat kami sayangkan. Apalagi PT VDNI merupakan investor besar yang masuk ke Sulawesi Tenggara, dan bisa menyerap ribuan tenaga kerja lokal," ungkap Alimazi.
(Baca juga: Wagub Emil Mundur, Aktivis Petani Tebu jadi Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jatim )
Dia berharap, demonstrasi brutal itu tidak terulang kembali di Sulawesi Tenggara. Apalagi saat ini ekonomi sedang sulit akibat pandemi COVID-19. Selain itu kerumnan massa juga bisa memicu penularan COVID-19.
(Baca juga: Aneh, Bawaslu Kota Surabaya Nyatakan Surat Risma Tidak Melanggar Aturan Pilkada )
Alimazi mengimbau masyarakat Sulawesi Tenggara, dapat menahan diri dan mengontrol tindakan yang dilakukan dalam melakukan aksi unjuk rasa, karena akibat aksi brutal ini dapat merugikan daerah dan banyak orang.
Demosntrasi brutal yang terjadi di pabrik milik PT VDNI di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Senin (14/12/2020) tersebut, menggemparkan warga Sulawesi Tenggara, setelah video kobaran api yang membakar kendaraan milik pabrik tersebar luas di media sosial.
"Pengerusakan yang dilakukan saat aksi unjuk rasa di PT VDNI , sangat kami sayangkan. Apalagi PT VDNI merupakan investor besar yang masuk ke Sulawesi Tenggara, dan bisa menyerap ribuan tenaga kerja lokal," ungkap Alimazi.
(Baca juga: Wagub Emil Mundur, Aktivis Petani Tebu jadi Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jatim )
Dia berharap, demonstrasi brutal itu tidak terulang kembali di Sulawesi Tenggara. Apalagi saat ini ekonomi sedang sulit akibat pandemi COVID-19. Selain itu kerumnan massa juga bisa memicu penularan COVID-19.
(eyt)
tulis komentar anda