Mitigasi COVID-19 di Tasikmalaya, HMS Center Bagikan Jamu
Minggu, 04 Oktober 2020 - 22:12 WIB
TASIKMALAYA - HMS Center menggelar baksi sosial (baksos) berupa edukasi mitigasi COVID-19 di wilayah Cibeureum, Kota Tasiklamaya, Jawa Barat. Dalam aksi sosial ini dibagikan 1.000 botol jamu Kenkona secara gratis kepada masyarakat.
"Kami prihatin perkembangan COVID-19 di Tasikmalaya yang belum juga melandai. Karena itu, kami datang memberikan edukasi ke masyarakat agar mengedepankan perilaku hidup sehat dan bersih," ujar Ketua HMS Center, Hardjuno Wiwoho dalam keterangan tertulis, Minggu (4/10/2020). (Baca juga: Waduh! Sehari 33 Pasien Terkonfirmasi COVID-19, Ruang Isolasi RSUD Tasikmalaya Penuh)
Dia menjelaskan, tim HMS Center bersama tim medis dari jamu Kenkona secara masif memberikan pemahaman kepada masyarakat supaya mematuhi kebijakan pemerintah dalam pencegahan COVID-19. Di antaranya meminta masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam beraktivitas. (Baca juga: BNN Sita 87,41 Kg Sabu dan 70.227 Ekstasi dari Aceh, Medan, Jambi hingga Tasikmalaya)
"Jadi, wajib jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan. Saya menyakini kesadaran menerapkan protokol kesehatan bisa memutus mata rantai penyebaran virus mematikan ini," tegasnya.
Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Tasikmalaya, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 kembali bertambah sebanyak 17 pasien pada Sabtu, 3 Oktober 2020. Dengan demikian, jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Tasikmalaya sebanyak 225 kasus. Rinciannya sebanyak 151 pasien dikarantina, dan yang sembuh 65 pasien. Dari 151 pasien yang dikarantina tersebut, 15 pasien dikarantina terkonfirmasi positif dari simptomatik dan 136 pasien diisolasi terkonfirmasi dari asimptomatik.
Sebelumnya, sejumlah daerah pernah melaksanakan Baksos dengan HMS Center. Baksos ini merupakan upaya membantu pemerintah dalam upaya memerangi COVID-19 ini. Sebab kata Hardjuno, upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 tidak bisa semata-mata mengandalkan pemerintah. Tetapi perlu keterlibatan seluruh stakeholder termasuk elemen masyarakat. "Perang melawan Covid-19 bukan perkara mudah. Karenanya, perlu keterlibatan masyarakat sebagai garda terdepan," terangnya.
Dia menjelaskan, penanganan yang dilakukan berupa dukungan penguatan sistem antibodi pasien yang tengah menjalani isolasi mandiri perawatan darurat dengan jamu tetes Kenkona, madu dan jeruk nipis.
Sementara itu, Ketua Advokasi Kesehatan HMS Center, D'Hiru menjelaskan bahwsa target baksos ini untuk mendorong percepatan dan efisiensi penanganan di level intermidiate. Sehingga dapat meminimalisir prevalensi kejadian pasien untuk rawat intensif di RS rujukan maupun RS darurat. "Tujuan kami adalah ikut berperan aktif dalam upaya memitigasi covid-19 secara elegan, bermartabat, kredibel dan tersistematis," jelasnya.
"Kami prihatin perkembangan COVID-19 di Tasikmalaya yang belum juga melandai. Karena itu, kami datang memberikan edukasi ke masyarakat agar mengedepankan perilaku hidup sehat dan bersih," ujar Ketua HMS Center, Hardjuno Wiwoho dalam keterangan tertulis, Minggu (4/10/2020). (Baca juga: Waduh! Sehari 33 Pasien Terkonfirmasi COVID-19, Ruang Isolasi RSUD Tasikmalaya Penuh)
Dia menjelaskan, tim HMS Center bersama tim medis dari jamu Kenkona secara masif memberikan pemahaman kepada masyarakat supaya mematuhi kebijakan pemerintah dalam pencegahan COVID-19. Di antaranya meminta masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan secara ketat dalam beraktivitas. (Baca juga: BNN Sita 87,41 Kg Sabu dan 70.227 Ekstasi dari Aceh, Medan, Jambi hingga Tasikmalaya)
"Jadi, wajib jaga jarak, pakai masker, dan cuci tangan. Saya menyakini kesadaran menerapkan protokol kesehatan bisa memutus mata rantai penyebaran virus mematikan ini," tegasnya.
Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Tasikmalaya, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 kembali bertambah sebanyak 17 pasien pada Sabtu, 3 Oktober 2020. Dengan demikian, jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Tasikmalaya sebanyak 225 kasus. Rinciannya sebanyak 151 pasien dikarantina, dan yang sembuh 65 pasien. Dari 151 pasien yang dikarantina tersebut, 15 pasien dikarantina terkonfirmasi positif dari simptomatik dan 136 pasien diisolasi terkonfirmasi dari asimptomatik.
Sebelumnya, sejumlah daerah pernah melaksanakan Baksos dengan HMS Center. Baksos ini merupakan upaya membantu pemerintah dalam upaya memerangi COVID-19 ini. Sebab kata Hardjuno, upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19 tidak bisa semata-mata mengandalkan pemerintah. Tetapi perlu keterlibatan seluruh stakeholder termasuk elemen masyarakat. "Perang melawan Covid-19 bukan perkara mudah. Karenanya, perlu keterlibatan masyarakat sebagai garda terdepan," terangnya.
Dia menjelaskan, penanganan yang dilakukan berupa dukungan penguatan sistem antibodi pasien yang tengah menjalani isolasi mandiri perawatan darurat dengan jamu tetes Kenkona, madu dan jeruk nipis.
Sementara itu, Ketua Advokasi Kesehatan HMS Center, D'Hiru menjelaskan bahwsa target baksos ini untuk mendorong percepatan dan efisiensi penanganan di level intermidiate. Sehingga dapat meminimalisir prevalensi kejadian pasien untuk rawat intensif di RS rujukan maupun RS darurat. "Tujuan kami adalah ikut berperan aktif dalam upaya memitigasi covid-19 secara elegan, bermartabat, kredibel dan tersistematis," jelasnya.
(shf)
tulis komentar anda