Langit Biru, Bukan Mimpi di Rumah Kaca
Kamis, 24 September 2020 - 13:44 WIB
Dia mengaku, menjadi tanggung jawab bersama menjaga lingkungan di desanya tetap bersih. Apalagi jalan di desanya saat ini adalah salah satu jalur menuju kawasan wisata Waduk Jatigede. Dalam waktu dekat, pemerintah akan melakukan pelebaran jalan menjadi 30 meter. Bila terealisasi, diperkirakan bakal banyak kendaraan melintas di kawasan ini.
"Saya bersyukur ketika Pertamina datang ke desa kami, menawarkan kemitraan dengan BUMDes Tarikolot. Setidaknya kami bisa lebih awal mengedukasi warga agar menggunakan bahan bakar ramah lingkungan. Selain menambah pemasukan bagi desa kami," imbuh dia.
Layani Daerah Pelosok
Pertashop di Desa Tarikolot merupakan satu dari 31 unit stasiun bahan bakar mini yang ada di Jawa Barat. Selain di Sumedang, Pertashop Pertamina juga hadir di pelosok Garut, Gunung Halu Bandung Barat, dan lainnya. Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III menargetkan membangun 36 Pertashop hingga akhir tahun ini. (Baca: Jalan Trans Sulawesi Palopo-Toraja Putus, Pasokan BBM-LPG Tetap Aman )
"Pertashop memang ditujukan bagi masyarakat desa yang domisilinya jauh dari SPBU, sehingga mereka bisa mendapatkan produk Pertamina dengan harga sama di SPBU. Ini komitmen kami mendistribusikan BBM ke seluruh wilayah Indonesia, dengan kebijakan satu harga," kata Unit Manager Communication Relations & CSR PT Pertamina MOR III Eko Kristiawan, Selasa (22/9/2020).
Pertashop juga merupakan upaya Pertamina merealisasikan program One Village One Outlet (OVOO) dalam rangka memastikan pelayanan Pertamina hingga ke perdesaan. Program ini tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman antara Pertamina dan Kementerian Dalam Negeri untuk memperluas pelayanan BBM satu harga dan distribusi LPG hingga pelosok negeri.
Pertashop dengan BBM jenis Pertamax di perdesaan adalah langkah konkret Pertamina mengedukasi dan mengajak masyarakat bersama-sama menjaga lingkungan, menggunakan BBM sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraannya. Menggunakan Pertamax, akan menjaga performa kendaraan dan memperpanjang masa pakai mesin. Standar mesin Euro tinggi juga turut menjaga ekosistem lingkungan dengan mengurangi gas buang emisi karbon ke udara, sejalan kampanye langit biru.
Saat ini, volume konsumsi Pertamax (RON 92) dan Pertamax Turbo (RON 98) di wilayah kerja MOR III termasuk Jawa Barat mencapai hampir 20% dibandingkan konsumsi BBM jenis gasoline lainnya. Beberapa kilang minyak Pertamina mampu memproduksi BBM dengan kadar RON di atas 95 atau setara Standar Emisi Euro IV. Misalnya kilang minyak Cilacap dengan kapasitas produksi total 348.000 barel per hari.
Transformasi Energi
Pengamat Energi dari Universitas Trisakti, Komaidi Notonegoro mengatakan, program Pertashop adalah strategi pemerintah dan Pertamina yang cukup bagus dalam mewujudkan program langit biru, di samping program BBM satu harga.
"Saya bersyukur ketika Pertamina datang ke desa kami, menawarkan kemitraan dengan BUMDes Tarikolot. Setidaknya kami bisa lebih awal mengedukasi warga agar menggunakan bahan bakar ramah lingkungan. Selain menambah pemasukan bagi desa kami," imbuh dia.
Layani Daerah Pelosok
Pertashop di Desa Tarikolot merupakan satu dari 31 unit stasiun bahan bakar mini yang ada di Jawa Barat. Selain di Sumedang, Pertashop Pertamina juga hadir di pelosok Garut, Gunung Halu Bandung Barat, dan lainnya. Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III menargetkan membangun 36 Pertashop hingga akhir tahun ini. (Baca: Jalan Trans Sulawesi Palopo-Toraja Putus, Pasokan BBM-LPG Tetap Aman )
"Pertashop memang ditujukan bagi masyarakat desa yang domisilinya jauh dari SPBU, sehingga mereka bisa mendapatkan produk Pertamina dengan harga sama di SPBU. Ini komitmen kami mendistribusikan BBM ke seluruh wilayah Indonesia, dengan kebijakan satu harga," kata Unit Manager Communication Relations & CSR PT Pertamina MOR III Eko Kristiawan, Selasa (22/9/2020).
Pertashop juga merupakan upaya Pertamina merealisasikan program One Village One Outlet (OVOO) dalam rangka memastikan pelayanan Pertamina hingga ke perdesaan. Program ini tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman antara Pertamina dan Kementerian Dalam Negeri untuk memperluas pelayanan BBM satu harga dan distribusi LPG hingga pelosok negeri.
Pertashop dengan BBM jenis Pertamax di perdesaan adalah langkah konkret Pertamina mengedukasi dan mengajak masyarakat bersama-sama menjaga lingkungan, menggunakan BBM sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraannya. Menggunakan Pertamax, akan menjaga performa kendaraan dan memperpanjang masa pakai mesin. Standar mesin Euro tinggi juga turut menjaga ekosistem lingkungan dengan mengurangi gas buang emisi karbon ke udara, sejalan kampanye langit biru.
Saat ini, volume konsumsi Pertamax (RON 92) dan Pertamax Turbo (RON 98) di wilayah kerja MOR III termasuk Jawa Barat mencapai hampir 20% dibandingkan konsumsi BBM jenis gasoline lainnya. Beberapa kilang minyak Pertamina mampu memproduksi BBM dengan kadar RON di atas 95 atau setara Standar Emisi Euro IV. Misalnya kilang minyak Cilacap dengan kapasitas produksi total 348.000 barel per hari.
Transformasi Energi
Pengamat Energi dari Universitas Trisakti, Komaidi Notonegoro mengatakan, program Pertashop adalah strategi pemerintah dan Pertamina yang cukup bagus dalam mewujudkan program langit biru, di samping program BBM satu harga.
tulis komentar anda