Hengki Apresiasi Padepokan Domas Geger Hanjuang Budidayakan Lekung
Kamis, 17 September 2020 - 05:10 WIB
BANDUNG BARAT - Komunitas Moja (Mojang-Jajaka) Desa Cigugurgirang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang tergabung dalam Padepokan Domas Geger Hanjuang berhasil membudidayakan Lekung (lele-kangkung) dengan sistem hidroponik.
(Baca juga: Wanita-wanita Seksi Pemandu Lagu Terjaring Razia Masker )
Kreativitas dalam mendukung program ketahanan pangan di tengah suasana pandemi COVID-19 itu mendapatkan apresiasi dari Wakil Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan yang beserta istri, Sonya Fatmala, melihat langsung proses dan hasilnya, Rabu (16/9/2020).
"Saya sangat mengapresiasi terobosan kreatif dari setiap warga yang bisa jadi sumber inspirasi. Apalagi dimasa pandemi COVID-19 seperti ini, dimana ekonomi sedang mengalami pelemahan," kata Hengki saat berkunjung ke Padepokan Domas Geger Hanjuang.
Dia menilai, budidaya lele dengan kangkung dalam ember dapat dilakukan oleh siapapun. Tidak perlu membutuhkan pekarangan yang luas, tapi bisa mendapatkan hasil maksimal secara ekonomi. Masyarakat disarankan memanfaatkan lahan sekecil apapun untuk ditanami tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.
"Bukan hanya Lekung saja, tapi bisa juga tanaman lainnya seperti sayuran dan sebagainya," kata dia. (Baca juga: Seorang Napi Tiba-tiba Tewas, Lapas Blitar Curigai COVID-19 )
Sementara Pembina Padepokan Domas Geger Hanjuang, Riani Soedarmo mengaku, pandemi COVID-19 membuat dirinya berpikir kreatif khususnya dalam membangkitkan ekonomi warga. Salah satunya dengan menggabungkan teknik budidaya ikan lele dalam ember sekaligus bercocok tanam kangkung di atasnya.
"Istilah kami ini adalah budidaya Lekung (lele-kangkung) dalam ember. Ternyata berhasil, lele tumbuh besar begitupun dengan tanaman kangkungnya juga tumbuh subur," tuturnya. (Baca juga: Hanya Bisa Mengekor, Riau Dinilai Gagal Tangani COVID-19 )
Konsep budidaya Lekung, lanjut dia, mulai kembangkan saat pandemi COVID-19 . Tempatnya juga sederhana, hanya butuh ember berkapasitas 80 liter air. Lalu benih lele dimasukan ke dalam ember, kemudian tutup ember diberi lubang seukuran gelas cup plastik yang ditanami kangkung. Akar kangkung yang menjuntai ke air menjadi nutrisi sekaligus penghasil oksigen bagi ikan lele.
"Selama pandemi COVID-19 kami sudah dua kali panen lele, kalau kangkung setiap 2-3 minggu sekali dapat dipanen. Budidaya Lekung lalu dikembangkan ke masyarakat sekitar Cigugurgirang dan komunitas ojek online, hasilnya sudah 250 orang ikut pelatihan dan rata-rata berhasil," ucapnya.
(Baca juga: Wanita-wanita Seksi Pemandu Lagu Terjaring Razia Masker )
Kreativitas dalam mendukung program ketahanan pangan di tengah suasana pandemi COVID-19 itu mendapatkan apresiasi dari Wakil Bupati Bandung Barat Hengki Kurniawan yang beserta istri, Sonya Fatmala, melihat langsung proses dan hasilnya, Rabu (16/9/2020).
"Saya sangat mengapresiasi terobosan kreatif dari setiap warga yang bisa jadi sumber inspirasi. Apalagi dimasa pandemi COVID-19 seperti ini, dimana ekonomi sedang mengalami pelemahan," kata Hengki saat berkunjung ke Padepokan Domas Geger Hanjuang.
Dia menilai, budidaya lele dengan kangkung dalam ember dapat dilakukan oleh siapapun. Tidak perlu membutuhkan pekarangan yang luas, tapi bisa mendapatkan hasil maksimal secara ekonomi. Masyarakat disarankan memanfaatkan lahan sekecil apapun untuk ditanami tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.
"Bukan hanya Lekung saja, tapi bisa juga tanaman lainnya seperti sayuran dan sebagainya," kata dia. (Baca juga: Seorang Napi Tiba-tiba Tewas, Lapas Blitar Curigai COVID-19 )
Sementara Pembina Padepokan Domas Geger Hanjuang, Riani Soedarmo mengaku, pandemi COVID-19 membuat dirinya berpikir kreatif khususnya dalam membangkitkan ekonomi warga. Salah satunya dengan menggabungkan teknik budidaya ikan lele dalam ember sekaligus bercocok tanam kangkung di atasnya.
"Istilah kami ini adalah budidaya Lekung (lele-kangkung) dalam ember. Ternyata berhasil, lele tumbuh besar begitupun dengan tanaman kangkungnya juga tumbuh subur," tuturnya. (Baca juga: Hanya Bisa Mengekor, Riau Dinilai Gagal Tangani COVID-19 )
Konsep budidaya Lekung, lanjut dia, mulai kembangkan saat pandemi COVID-19 . Tempatnya juga sederhana, hanya butuh ember berkapasitas 80 liter air. Lalu benih lele dimasukan ke dalam ember, kemudian tutup ember diberi lubang seukuran gelas cup plastik yang ditanami kangkung. Akar kangkung yang menjuntai ke air menjadi nutrisi sekaligus penghasil oksigen bagi ikan lele.
"Selama pandemi COVID-19 kami sudah dua kali panen lele, kalau kangkung setiap 2-3 minggu sekali dapat dipanen. Budidaya Lekung lalu dikembangkan ke masyarakat sekitar Cigugurgirang dan komunitas ojek online, hasilnya sudah 250 orang ikut pelatihan dan rata-rata berhasil," ucapnya.
(eyt)
tulis komentar anda