Relawan Vaksin Terpapar COVID-19, Ini Penjelasan Manajer Lapangan Uji Klinis
Kamis, 10 September 2020 - 16:58 WIB
BANDUNG - Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin COVID-19 Eddy Fadlyana pun memberikan penjelasan tentang kabar seorang relawan uji klinis vaksin Sinovac terpapar virus Corona atau COVID-19.
Eddy mengatakan, setelah disuntik pertama, relawan yang belum diketahui identitasnya tersebut berkunjung ke Kota Semarang. Kemudian, relawan itu kembali disuntik vaksin untuk kedua kalinya karena dalam kondisi sehat. (BACA JUGA: Waduh, Relawan Uji Vaksin Sinovac Malah Terinfeksi COVID-19 )
Setelah disuntik dua kali, kata Eddy, relawan tersebut mengikuti program rutin pemerintah termasuk tes swab. Hasilnya, relawan tadi dinyatakan positif terinfeksi COVID -19. (BACA JUGA: Deteksi Penyebaran Corona, 7.000 Nakes di Bandung Bakal Dites Swab )
"Nah, waktu diperiksa, ini program pemerintah, hasilnya swab-nya ternyata positif," kata Eddy kepada wartawan melalui sambungan telepon, Kamis (10/9/2020). (BACA JUGA: Salah Manuver, Tank TNI Seruduk 4 Motor dan Gerobak saat Keluar dari Saguling )
Karena terpapar Corona, ujar Eddy, relawan itu dipantau secara ketat oleh puskesmas. Saat ini, meski terpapar COVID-19, relawan itu dipastikan dalam kondisi baik.
Eddy menuturkan, dalam uji klinis, terdapat dua kelompok, plasebo dan vaksin. Namun belum diketahui, relawan yang terpapar Corona tersebut disuntik plasebo atau vaksin.
"Subjek penelitian (uji klinis) itu kan dibagi ke dalam dua kelompok. Ada yang dapat vaksin dan ada kelompok plasebo. Jadi perlu dibuktikan tapi nanti di akhir penelitian pada Desember 2020 mendatang. (Relawan( ini kelompok plasebo atau vaksin," tutur Eddy.
Eddy mengungkapkan, relawan yang menerima vaksin, masih berkemungkinan terinfeksi virus Corona tetapi bergejala ringan. Virus yang disuntikkan ke relawan adalah virus Corona yang telah dimatikan.
Jadi, tanda Eddy, dipastikan relawan tersebut terinfeksi bukan disebabkan disuntik vaksin. "Bisa saja positif walaupun dia kelompok penerima suntikan vaksin. Tapi gejalanya ringan. Atau ini (relawan) masuk kelompok plasebo. Jadi bukan karena disuntik vaksin terus terinfeksi," tandas dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, vaksin COVID-19 yang didatangkan dari China, Sinavoc Biotec tersebut diuji klinis tahap ketiga di Kota Bandung oleh peneliti gabungan dari Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad dan PT Bio Farma. Sebanyak 1.627 relawan mengikuti uji klinis vaksin tersebut. Sebelumnya uji klinis vaksin dilakukan dengan menyasar hewan dan puluhan manusia.
Eddy mengatakan, setelah disuntik pertama, relawan yang belum diketahui identitasnya tersebut berkunjung ke Kota Semarang. Kemudian, relawan itu kembali disuntik vaksin untuk kedua kalinya karena dalam kondisi sehat. (BACA JUGA: Waduh, Relawan Uji Vaksin Sinovac Malah Terinfeksi COVID-19 )
Setelah disuntik dua kali, kata Eddy, relawan tersebut mengikuti program rutin pemerintah termasuk tes swab. Hasilnya, relawan tadi dinyatakan positif terinfeksi COVID -19. (BACA JUGA: Deteksi Penyebaran Corona, 7.000 Nakes di Bandung Bakal Dites Swab )
"Nah, waktu diperiksa, ini program pemerintah, hasilnya swab-nya ternyata positif," kata Eddy kepada wartawan melalui sambungan telepon, Kamis (10/9/2020). (BACA JUGA: Salah Manuver, Tank TNI Seruduk 4 Motor dan Gerobak saat Keluar dari Saguling )
Karena terpapar Corona, ujar Eddy, relawan itu dipantau secara ketat oleh puskesmas. Saat ini, meski terpapar COVID-19, relawan itu dipastikan dalam kondisi baik.
Eddy menuturkan, dalam uji klinis, terdapat dua kelompok, plasebo dan vaksin. Namun belum diketahui, relawan yang terpapar Corona tersebut disuntik plasebo atau vaksin.
"Subjek penelitian (uji klinis) itu kan dibagi ke dalam dua kelompok. Ada yang dapat vaksin dan ada kelompok plasebo. Jadi perlu dibuktikan tapi nanti di akhir penelitian pada Desember 2020 mendatang. (Relawan( ini kelompok plasebo atau vaksin," tutur Eddy.
Eddy mengungkapkan, relawan yang menerima vaksin, masih berkemungkinan terinfeksi virus Corona tetapi bergejala ringan. Virus yang disuntikkan ke relawan adalah virus Corona yang telah dimatikan.
Jadi, tanda Eddy, dipastikan relawan tersebut terinfeksi bukan disebabkan disuntik vaksin. "Bisa saja positif walaupun dia kelompok penerima suntikan vaksin. Tapi gejalanya ringan. Atau ini (relawan) masuk kelompok plasebo. Jadi bukan karena disuntik vaksin terus terinfeksi," tandas dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, vaksin COVID-19 yang didatangkan dari China, Sinavoc Biotec tersebut diuji klinis tahap ketiga di Kota Bandung oleh peneliti gabungan dari Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Unpad dan PT Bio Farma. Sebanyak 1.627 relawan mengikuti uji klinis vaksin tersebut. Sebelumnya uji klinis vaksin dilakukan dengan menyasar hewan dan puluhan manusia.
(awd)
tulis komentar anda