Dari Petani Karet Muba Untuk Sumatera Hingga Ketahanan Indonesia

Senin, 31 Agustus 2020 - 12:57 WIB
"Saya secara dinas telah bersurat ke Menteri PUPR terkait penganggaran dan penggunaan dana re-alokasi era pandemi untuk membeli karet rakyat yang jumlah totalnya mencapai seratus miliar rupiah. Kebijakan yang tegah lurus sudah kita ambil dua tahun lalu. Muba sudah mulai menerapkan pembangunan jalan menggunakan teknologi pembangunan Aspal Hotmix Menggunakan Campuran Serbuk Karet Alam Teraktivasi (SKAT). Saat ini Muba kembali melakukan inovasi berupa aspal karet campuran latek pekat. Sunber utama juga karet rakyat. Kalau inovasi ini diterapkan di seluruh jalan baik jalan kabupaten, jalan provinsi dan jalan negara di Indonesia maka serapan karet rakyat akan lebih banyak.Kami yakin cara ini akan mendongkrak harga karet petani kita. Lambat laun ketergantungan karet di pasar internasional bisa lepas dengan sendirinya,” tutur Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin.

Instalasi Pabrik Karet Muba

Alur industri dari karet petani menjadi bahan aspal siap pakai menjadi fokus Muba di tahun 2020 ini. Apalagi dua instalasi yang ada saat ini yakni di Lampung dan Jambi bakal tak beroperasi.

"Pabrik yang di Muba akan jadi satu-satunya yang ada di Sumatera. Ini pasar yang sangat menjanjikan bagi petani karet Muba," kata Kepala Dinas PUPR Muba, Herman Mayori, Kamis,(28/8) lalu.

Dijelaskan Herman proses dari latek padat yang siap di UPPB selanjutnya diangkut dengan tanki untuk dibawa ke pabrik aspal karet di Sekayu. Selanjutnya bahan lateks padat ini diproses di pabrik ini hingga siap menjadi campuran aspal hotmix," tegas dia.

Pengumpulan bahan dasar sudah dilakukan sejak hari pekan lalu di Sungai Lilin melalui kesertaan lelang bokar karet di UPPB. Lelang yang diikuti Kemen PUPR ini sebagai respon upaya meningkatkan harga karet di tingkat petani terkait penggunaan karet alam sebagai campuran aspal untuk pembangunan infrastruktur jalan.

Muba, tambah Herman, juga menjadi studi Kepemimpinan Nasional khusus mengupas aspal karet pada 23 sampai 26 Agustus lalu. Kunjungan Diklat Kepemimpinan TKN Tk II angkt XIII, Kementerian PUPR Bandung ke Instalasi Latek Terplavulkanisasai langsung diterima Bupati Muba Dr H Dodi Reza Alex Noerdin. Rombongan juga sempat berdiskusi dengan Dodi secara mendalam. Mereka juga mendatangi PUPR menggali teknis aspal karet yang dilanjutkan kunjungan ke instalasi latek di workshop PUPR. Dijelaskan Herman, komposisi aspal karet terdiri atas karet alam sebesar 0,42 persen, aspal minyak 5,58 persen, dan agregat kasar dan halus sebesar 94 persen. Dengan kata lain, pemanfaatan karet alam adalah 7 persen dari kadar aspal.

"Diskusi berjalan konstruktif. Kini penyempurnaan instalasi mendekati selesai. Maka kita bisa produksi sendiri berupa latek terplavulkanisasi. Muba akan menjadi panyuplai kt aspal karet berbasis lateks ke seluruh wilayah sumatera, karena satu-satunya pabrik yang ada di wilayah Sumatera," tandas dia.

Harga Jual Latek Pekat Sangat Tinggi

Plt Kepala Dinas Perkebunan Muba, Akhmad Toyibir sangat optimis ekonomi petani karet akan membaik. Pertama, kini petani sudah berkelompok di UPPB sehingga harga lebih terjamin. Menurutnya, jumlah UPPB di Muba saat ini terbanyak di Indonesia.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More