Bansos PKH dan Sembako, KPM Nilai Penyaluran Pos Indonesia Semakin Bagus

Jum'at, 04 Oktober 2024 - 16:41 WIB
Petugas juru bayar Pos Indonesia mendatangi salah satu PKM untuk menyalurkan bansos PKH dan Sembako di Boyolali, pada September 2024. Foto/Dok. SINDOnews
BOYOLALI - Kementerian Sosial ( Kemensos ) kembali menyalurkan Bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dan Sembako pada September 2024. Penyaluran ini rutin disalurkan Kemensos setiap tiga bulan sekali melalui mitra.

Salah satu mitra penyalur adalah PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND, yang menyalurkan di sejumlah wilayah, di antaranya Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Executive Manager Pos Indonesia Kantor Cabang (KC) Boyolali Ahmad Fazil menjelaskan, penyaluran Bansos PKH dan Sembako tahap III ini alokasinya sama seperti tahap I dan II, yaitu 17.345 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Guna memaksimalkan proses penyaluran bansos agar tiba tepat waktu di tangan KPM, Kantorpos KC Boyolali melakukan sejumlah persiapan.“Persiapan sebelum penyaluran bansos PKH dan Sembako, terutama berkaitan dengan data. Data kita terima dari Kementerian Sosial, kemudian sudah diolah dan disiapkan dokumen pra-penyaluran, yaitu danom yang akan menjadi bukti penyerahan dana kepada KPM,” kata Ahmad dalam siaran pers, Jumat (4/10/2024).



Selanjutnya, pihaknya memetakan lokasi penyaluran untuk mempersiapkan tenaga juru bayar. “Persiapan lainnya dari sisi man power. Kita mapping berapa kebutuhan man power yang dibutuhkan. Kita juga mapping komunitas dan keperluan untuk penyerahan secara door to door (pengantaran bansos oleh petugas Pos ke rumah KPM),” ujarnya.

Adapun mekanisme penyaluran bansos yang diterapkan Kantorpos KC Boyolali yakni dibayarkan di Kantorpos dan door to door. Untuk door to door dilakukan bagi KPM yang sedang sakit, berusia lanjut, atau disabilitas.

Dalam mengemban amanah pemerintah untuk menyalurkan bansos ke tangan penerima, KC Boyolali selalu siap sedia. Bahkan kata Ahmad, tak ada hambatan berarti yang dialami. Hanya ada satu hal yang cukup menantang yaitu kaitannya dengan penggunaan aplikasi.

Di Boyolali ada beberapa daerah yang sulit sinyal, sementara bantuan dibagikan secara digital. Semua terekam di dalam sistem yang dinamakan PGC, membutuhkan sinyal yang kuat. ”Ada beberapa titik yang tidak bisa diakses sinyal, sehingga sangat menantang, ada hal-hal yang perlu kita siapkan secara matang sebelum penyaluran,” jelasnya.

Lancar dan sukses pengantaran bansos hingga ke tangan penerima, tak lepas dari peran sentral petugas juru bayar. Sebagai ujung tombak pengantaran bantuan, tanggung jawab yang diemban petugas juru bayar tak main-main.

“Banyak suka duka selama saya menjadi petugas juru bayar. Sukanya, bisa berinteraksi dengan masyarakat, bisa tahu kegiatan masyarakat di Boyolali. Kalau dukanya itu terkait data. Kadang di data penerima ada alamat yang tidak jelas. Solusinya saya berkoordinasi dulu dengan aparat desa minta tolong dicek NIK penerima untuk dicari alamatnya,” tutur Sunardi, petugas juru bayar penyaluran bansos di KC Boyolali.

Sejumlah KPM yang ditemui mengaku sangat terbantu dengan kehadiran Pos Indonesia menyalurkan bantuan. Sebab, pelayanan Kantorpos baik dan cepat. Begitu pun petugas juru bayar yang mengantarkan bansos ke rumah KPM sangat ramah.

“Penyaluran PKH di Kantorpos sudah bagus. Sistem antreannya sudah dibagi sehingga tidak terjadi penumpukan antrean. Pelayanan di Kantorpos bagus, cepat, tidak harus antre lama. Saya lihat lansia dan ibu hamil diprioritaskan,” kata KPM, Suji Parianto.
(poe)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content