Kisah Tokoh PKI Nyono Buka Tabir Misteri Gerakan 30 September 1965

Sabtu, 21 September 2024 - 06:47 WIB
Dalam pengakuannya, Nyono mengungkap bahwa PKI telah merancang tiga tahap operasi yang dikenal sebagai Ampera I, Ampera II, dan Ampera III sebagai bagian dari strategi kudeta, yakni: Gerakan Ampera I berfokus pada upaya kudeta di pusat pemerintahan.

Kedua, Gerakan Ampera II melibatkan pembunuhan besar-besaran terhadap tokoh-tokoh dari golongan lain, dengan daftar nama yang sudah disusun oleh PKI di setiap daerah. Mereka menyiapkan lubang-lubang yang disebut sebagai "kolam ikan" untuk menguburkan para korban.

Terakhir, Gerakan Ampera IIIbertujuan untuk membentuk pemerintahan baru yang sepenuhnya dikuasai oleh PKI. Nyono sendiri diangkat sebagai pelaksana operasi di Jakarta, sementara DN Aidit ditunjuk sebagai panglima tertinggi operasi militer G30S PKI.

Aidit juga yang menyusun Dewan Revolusi dan menentukan hari pelaksanaan gerakan tersebut. Nyono bertanggung jawab atas perekrutan sukarelawan, dengan sedikitnya 5.000 orang yang telah digalang untuk membantu pelaksanaan aksi di berbagai sektor.



Namun, rencana besar ini akhirnya gagal. Menurut Nyono, kegagalan terjadi karena terhambatnya pelaksanaan instruksi di lapangan. Pada akhirnya, gerakan ini berakhir dengan penangkapan para pemimpin, kader, dan simpatisan PKI.

Pada 12 Maret 1966, PKI secara resmi dibubarkan dinyatakan sebagai partai terlarang. Peristiwa ini menandai titik balik penting dalam sejarah politik Indonesia, sekaligus menutup lembaran kelam dari usaha perebutan kekuasaan oleh PKI.
(ams)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content