Kronologi Pembunuhan dan Pemerkosaan Siswi SMP di Palembang, Bermula dari Nonton Kuda Lumping
Jum'at, 06 September 2024 - 14:22 WIB
Pada hari kejadian, keduanya bertemu di pertunjukan kuda lumping. Awalnya, IS mengajak AA jalan-jalan di krematorium diiringi tiga pelaku lainnya.
Ketika sampai di TPU Talang Kerikil, IS membujuk AA untuk melakukan hubungan seksual. Namun, ajakan itu ditolak oleh korban.
Keburu dipenuhi nafsu bejat, IS membekap AA. Sementara itu, tubuhnya juga dipegangi oleh ketiga pelaku lainnya.
AA yang kesulitan bernapas akhirnya meninggal dunia. Namun, awalnya keempat pelaku mengira korban dalam kondisi pingsan.
"Mereka mengira korban pingsan, dalam keadaan meninggal korban diperkosa oleh IS diikuti oleh tiga pelaku lainnya," ujar Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono saat melakukan gelar perkara, Rabu (4/9/2024).
Setelah memuaskan birahinya, keempat pelaku membopong jasad korban ke kuburan yang berjarak 30 menit dengan berjalan kaki. Hal ini dilakukan agar tindakannya tak diketahui orang lain.
Tragisnya, di tempat kedua itu jasad korban kembali diperkosa oleh pelaku secara bergantian. Belum selesai, setelah melakukan aksi bejatnya, keempat pelaku kembali menonton kuda lumping.
Selain itu, diketahui juga bahwa mereka dengan bangga sempat menceritakan perbuatannya ke rekan-rekannya. Pelaku utama IS bahkan sempat mendatangi rumah korban untuk ikut tahlilan.
Demikianlah ulasan mengenai kronologi kasus pembunuhan dan pemerkosaan siswi SMP di Palembang.
Ketika sampai di TPU Talang Kerikil, IS membujuk AA untuk melakukan hubungan seksual. Namun, ajakan itu ditolak oleh korban.
Keburu dipenuhi nafsu bejat, IS membekap AA. Sementara itu, tubuhnya juga dipegangi oleh ketiga pelaku lainnya.
AA yang kesulitan bernapas akhirnya meninggal dunia. Namun, awalnya keempat pelaku mengira korban dalam kondisi pingsan.
"Mereka mengira korban pingsan, dalam keadaan meninggal korban diperkosa oleh IS diikuti oleh tiga pelaku lainnya," ujar Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono saat melakukan gelar perkara, Rabu (4/9/2024).
Setelah memuaskan birahinya, keempat pelaku membopong jasad korban ke kuburan yang berjarak 30 menit dengan berjalan kaki. Hal ini dilakukan agar tindakannya tak diketahui orang lain.
Tragisnya, di tempat kedua itu jasad korban kembali diperkosa oleh pelaku secara bergantian. Belum selesai, setelah melakukan aksi bejatnya, keempat pelaku kembali menonton kuda lumping.
Selain itu, diketahui juga bahwa mereka dengan bangga sempat menceritakan perbuatannya ke rekan-rekannya. Pelaku utama IS bahkan sempat mendatangi rumah korban untuk ikut tahlilan.
Demikianlah ulasan mengenai kronologi kasus pembunuhan dan pemerkosaan siswi SMP di Palembang.
(shf)
tulis komentar anda