Aktivis Lingkungan: Anwar Hafid Pemimpin Open Minded yang Mau Dengarkan Rakyat
Kamis, 05 September 2024 - 22:23 WIB
PALU - Kepala Advokasi Walhi Sulawesi Tengah periode 2021-2024 Aulia Hakim memberikan apresiasi terhadap calon gubernur Anwar Hafid, yang memiliki sikap menerima siapapun dan sangat mendengarkan aspirasi masyarakat. Karakter kepemimpinan yang hanya dimiliki Anwar Hafid dan tidak ada pada diri kandidat lainnya.
Aulia mengatakan, Anwar Hafid adalah sosok pemimpin yang open minded, mampu memberikan masukan, dan siap menerima suara-suara dari berbagai kalangan. Termasuk aktivis lingkungan.
Sikap yang dimiliki Anwar Hafid ini menciptakan pemimpin yang paling memahami rakyatnya. “Beliau ini open minded, bisa memberikan masukan, dan beliau ini mau mendengarkan suara-suara kami,” kata Aulia, Kamis (5/9/2024).
Sikap terbuka yang ditunjukkan oleh Anwar Hafid sangat penting dalam memimpin Sulawesi Tengah, terutama dalam menghadapi berbagai persoalan sosial dan lingkungan yang kompleks di Sulteng. Karena hanya dengan keterbukaan, seorang pemimpin dapat memahami apa yang dibutuhkan untuk pembangunan lingkungan yang berkelanjutan.
Keterbukaan Anwar Hafid tidak hanya berhenti pada kemampuan mendengarkan, tetapi juga dalam keberaniannya menyuarakan pendapat dan menawarkan solusi. Sikap ini, menurut Aulia, sangat penting dalam menciptakan kebijakan yang benar-benar mencerminkan aspirasi masyarakat.
Salah satu isu penting yang menjadi perhatian Aulia dan para aktivis adalah konflik agraria yang kerap terjadi di Sulawesi Tengah. Menurut Aulia, Anwar Hafid memiliki gagasan yang kuat dan komitmen untuk menyelesaikan konflik agraria yang selama ini menjadi salah satu masalah utama yang dihadapi masyarakat.
“Menurut kami, ini patut kita dorong ketika ada pemimpin yang memiliki gagasan menyelesaikan konflik agraria sebagaimana yang disampaikan pak Anwar Hafid,” tegasnya.
Salah satu komitmen Anwar Hafid menyelesaikan konflik agraria yakni dengan solusi, nantinya pemerintah di bawah kepemimpinannya akan menyediakan anggaran khusus untuk melalukan penataan kembali daerah HGU. Setelah itu akan dilakukan langkan pengukuran, setelah diukur, baru diketahui mana bagian lahan milik masyarakat.
Pengukuran ini sebenarnya untuk memperjelas pembagian lahan rakyat. Karena Anwar Hafid sering mendapati, perusahaan asal mengklaim lahan, padahal sudah jelas itu milih rakyat dan bukan lahan HGU.
Aulia mengatakan, Anwar Hafid adalah sosok pemimpin yang open minded, mampu memberikan masukan, dan siap menerima suara-suara dari berbagai kalangan. Termasuk aktivis lingkungan.
Sikap yang dimiliki Anwar Hafid ini menciptakan pemimpin yang paling memahami rakyatnya. “Beliau ini open minded, bisa memberikan masukan, dan beliau ini mau mendengarkan suara-suara kami,” kata Aulia, Kamis (5/9/2024).
Sikap terbuka yang ditunjukkan oleh Anwar Hafid sangat penting dalam memimpin Sulawesi Tengah, terutama dalam menghadapi berbagai persoalan sosial dan lingkungan yang kompleks di Sulteng. Karena hanya dengan keterbukaan, seorang pemimpin dapat memahami apa yang dibutuhkan untuk pembangunan lingkungan yang berkelanjutan.
Keterbukaan Anwar Hafid tidak hanya berhenti pada kemampuan mendengarkan, tetapi juga dalam keberaniannya menyuarakan pendapat dan menawarkan solusi. Sikap ini, menurut Aulia, sangat penting dalam menciptakan kebijakan yang benar-benar mencerminkan aspirasi masyarakat.
Salah satu isu penting yang menjadi perhatian Aulia dan para aktivis adalah konflik agraria yang kerap terjadi di Sulawesi Tengah. Menurut Aulia, Anwar Hafid memiliki gagasan yang kuat dan komitmen untuk menyelesaikan konflik agraria yang selama ini menjadi salah satu masalah utama yang dihadapi masyarakat.
“Menurut kami, ini patut kita dorong ketika ada pemimpin yang memiliki gagasan menyelesaikan konflik agraria sebagaimana yang disampaikan pak Anwar Hafid,” tegasnya.
Salah satu komitmen Anwar Hafid menyelesaikan konflik agraria yakni dengan solusi, nantinya pemerintah di bawah kepemimpinannya akan menyediakan anggaran khusus untuk melalukan penataan kembali daerah HGU. Setelah itu akan dilakukan langkan pengukuran, setelah diukur, baru diketahui mana bagian lahan milik masyarakat.
Pengukuran ini sebenarnya untuk memperjelas pembagian lahan rakyat. Karena Anwar Hafid sering mendapati, perusahaan asal mengklaim lahan, padahal sudah jelas itu milih rakyat dan bukan lahan HGU.
(poe)
tulis komentar anda