Kisah Cinta Siu Ban Ci, Selir Raja Majapahit Terakhir yang Mengubah Sejarah Jawa
Sabtu, 27 Juli 2024 - 06:46 WIB
Berita China dari Dinasti Ming juga menyebutkan adanya hubungan dengan Raja Jawa pada tahun 1499. Gubernur Portugis di Malaka, Rui de Brito, pada tahun 1514 menyebutkan ada dua raja "kafir," yaitu raja Sunda dan raja Jawa.
Penulis Italia Barbosa menyebutkan raja "kafir" di pedalaman Jawa pada tahun 1518.
Pada tahun 1522, seorang ahli Italia lainnya, Antonio Pigafeta, menyebutkan bahwa penguasa Majapahit adalah Pati Unus, yang mengisyaratkan bahwa Majapahit sudah masuk dalam kekuasaan Kerajaan Demak.
Penaklukan Majapahit oleh Demak tidak terlalu gamblang diceritakan dalam Serat Kanda dan Serat Darmogandul. Kematian Bhre Kertabhumi tahun 1478 akibat serangan Dyah Ranawijaya dijadikan sengkalan "sirna ilang kertaning bumi" dalam Babad Tanah Jawi.
Penulis Italia Barbosa menyebutkan raja "kafir" di pedalaman Jawa pada tahun 1518.
Pada tahun 1522, seorang ahli Italia lainnya, Antonio Pigafeta, menyebutkan bahwa penguasa Majapahit adalah Pati Unus, yang mengisyaratkan bahwa Majapahit sudah masuk dalam kekuasaan Kerajaan Demak.
Penaklukan Majapahit oleh Demak tidak terlalu gamblang diceritakan dalam Serat Kanda dan Serat Darmogandul. Kematian Bhre Kertabhumi tahun 1478 akibat serangan Dyah Ranawijaya dijadikan sengkalan "sirna ilang kertaning bumi" dalam Babad Tanah Jawi.
(ams)
tulis komentar anda