Kisah Regina Catar Akpol asal Lampung, Dua Kali Gagal Kini Ranking 1: Ingin Mengabdi ke Orang Kecil
Minggu, 14 Juli 2024 - 17:56 WIB
SEMARANG - Dua kali tak lolos seleksi masuk Akademi Kepolisian (Akpol) tak membuat Regina Anugerahanni Rosari alias Regina patah arang.
Introspeksi diri, berbuat baik ke semua orang hingga semangat dari keluarga dan lingkungan membuatnya kembali mengikuti seleksi Calon Taruna Akpol tahun 2024 ini.
“Tahun ini Puji Tuhan, saya ranking satu. Lampung, tiap tahun cuma ngirim taruninya (calon taruni) cuma satu,” kata Regina saat diwawancara seusai CAT Akademik di Kampus Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Kota Semarang, Minggu (14/7/2024).
Berangkat dari semangat-semangat itu, Regina jadi satu-satunya Calon Taruni Akpol dari Lampung yang ikut seleksi tingkat pusat. Di tingkat Polda Lampung, Regina ranking 1.
Sebelumnya berturut-turut, dia ikut tes tahun 2022 dan 2023, namun gagal. Seleksi tahun ini, Regina berharap bisa lolos sebab merupakan tahun kesempatan terakhirnya mengikuti seleksi.
“Tahun pertama saya gugur di perankingan awal, ranking tiga. Tahun kedua, saya gugur di pantukhir (pemantauan akhir) daerah, ranking dua,” ujarnya.
Regina berasal dari keluarga sederhana, bukan keluarga kaya. Ayahnya mantan satpam, kini bekerja swasta. Ibunya sampai hari ini berdagang sembako.
Introspeksi diri, berbuat baik ke semua orang hingga semangat dari keluarga dan lingkungan membuatnya kembali mengikuti seleksi Calon Taruna Akpol tahun 2024 ini.
“Tahun ini Puji Tuhan, saya ranking satu. Lampung, tiap tahun cuma ngirim taruninya (calon taruni) cuma satu,” kata Regina saat diwawancara seusai CAT Akademik di Kampus Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Kota Semarang, Minggu (14/7/2024).
Berangkat dari semangat-semangat itu, Regina jadi satu-satunya Calon Taruni Akpol dari Lampung yang ikut seleksi tingkat pusat. Di tingkat Polda Lampung, Regina ranking 1.
Sebelumnya berturut-turut, dia ikut tes tahun 2022 dan 2023, namun gagal. Seleksi tahun ini, Regina berharap bisa lolos sebab merupakan tahun kesempatan terakhirnya mengikuti seleksi.
“Tahun pertama saya gugur di perankingan awal, ranking tiga. Tahun kedua, saya gugur di pantukhir (pemantauan akhir) daerah, ranking dua,” ujarnya.
Regina berasal dari keluarga sederhana, bukan keluarga kaya. Ayahnya mantan satpam, kini bekerja swasta. Ibunya sampai hari ini berdagang sembako.
tulis komentar anda