Kisah Regina Catar Akpol asal Lampung, Dua Kali Gagal Kini Ranking 1: Ingin Mengabdi ke Orang Kecil
Minggu, 14 Juli 2024 - 17:56 WIB
Dia juga kerap berinteraksi dengan masyarakat di lingkungan, melihat fenomena yang terjadi. Itu yang jadi pendorong kuat Regina mengejar cita-cita untuk lolos jadi Taruni Akpol.
“Saya ingin mengabdi ke masyarakat, mereka yang membutuhkan uluran tangan secara langsung, kehadiran sebagai penegak hukum dan selalu ada buat orang-orang kecil, karena saya juga berasal dari orang-orang kecil,” lanjutnya.
Regina merupakan anak kedua dari 2 bersaudara. Kakaknya masuk bintara Polri dan sudah berdinas dari tahun 2020 di Polres Tulang Bawang, Lampung.
Regina bersekolah TK – SD di Fransiskus, SMP di Xaverius dan SMA kembali ke Fransiskus. Semuanya di Bandar Lampung. “Swasta Katolik semua,” sambung gadis kelahiran Bandar Lampung 19 Oktober 2003.
Rangkaian tes, sebutnya, ayah dan ibu menemaninya. Namun, kemarin ayahnya sudah kembali ke Lampung karena harus kembali bekerja.
Pada hari Minggu ini, ibunya menemani Regina menjalani tes. “Tapi saya nggak bisa ketemu juga, kemarin sempet liat-liatan aja gitu,” lanjutnya.
Regina juga menyebut keinginannya masuk Akpol karena pertama belum ada keluarganya yang masuk, kemudian ingin pekerjaan dengan karier yang jelas sekaligus ada pengabdian ke masyarakat.
“Persiapannya, lebih banyak les, belajarnya lebih giat, juga introspeksi diri ternyata ada banyak aspek yang perlu diperhatikan di luar belajar. Latihan, sikap kita ke orang gimana. Bahwa, kita nggak tahu doa siapa yang bakal terkabul, jadi kita mesti berbuat baik ke orang lain,” tandasnya.
Regina adalah satu di antara 492 Calon Taruna – Taruni Akpol yang saat ini sedang mengikuti serangkaian tes tingkat pusat. Hari ini, mereka mengikuti Computer Assisted Test (CAT) Akademik dan Asesmen Mental Ideologi.
“Saya ingin mengabdi ke masyarakat, mereka yang membutuhkan uluran tangan secara langsung, kehadiran sebagai penegak hukum dan selalu ada buat orang-orang kecil, karena saya juga berasal dari orang-orang kecil,” lanjutnya.
Regina merupakan anak kedua dari 2 bersaudara. Kakaknya masuk bintara Polri dan sudah berdinas dari tahun 2020 di Polres Tulang Bawang, Lampung.
Regina bersekolah TK – SD di Fransiskus, SMP di Xaverius dan SMA kembali ke Fransiskus. Semuanya di Bandar Lampung. “Swasta Katolik semua,” sambung gadis kelahiran Bandar Lampung 19 Oktober 2003.
Rangkaian tes, sebutnya, ayah dan ibu menemaninya. Namun, kemarin ayahnya sudah kembali ke Lampung karena harus kembali bekerja.
Pada hari Minggu ini, ibunya menemani Regina menjalani tes. “Tapi saya nggak bisa ketemu juga, kemarin sempet liat-liatan aja gitu,” lanjutnya.
Regina juga menyebut keinginannya masuk Akpol karena pertama belum ada keluarganya yang masuk, kemudian ingin pekerjaan dengan karier yang jelas sekaligus ada pengabdian ke masyarakat.
“Persiapannya, lebih banyak les, belajarnya lebih giat, juga introspeksi diri ternyata ada banyak aspek yang perlu diperhatikan di luar belajar. Latihan, sikap kita ke orang gimana. Bahwa, kita nggak tahu doa siapa yang bakal terkabul, jadi kita mesti berbuat baik ke orang lain,” tandasnya.
Regina adalah satu di antara 492 Calon Taruna – Taruni Akpol yang saat ini sedang mengikuti serangkaian tes tingkat pusat. Hari ini, mereka mengikuti Computer Assisted Test (CAT) Akademik dan Asesmen Mental Ideologi.
tulis komentar anda