Kisah Penyerangan Sriwijaya dan Tiongkok ke Mataram Hancurkan Kerajaan Medang
Senin, 27 Mei 2024 - 07:00 WIB
Dia juga mencatat bahwa terdapat banyak "negara" di bawah kerajaan yang disebut Sriwijaya (Shili Foshi) (Nas, 1995: 133-134). Sebuah rupaka Buddha, juga ditemukan di situs arkeologi Bukit Seguntang yang kini dipajang di Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
Tapi ketika memasuki abad 10 tepatnya sekitar tahun 990 M, pasukan dari Kerajaan Medang, atau Kerajaan Mataram kuno di Jawa menyerang Sriwijaya. Akibat penyerangan ini, Palembang porak-poranda dan istananya pun dijarah.
Cudamani Warmadewa segera meminta perlindungan dari Tiongkok. Pada tahun 1006, invasi Medang berhasil dipukul mundur. Sebagai pembalasan, Raja Sriwijaya mengirim pasukannya untuk membantu Raja Wurawari dari Lwaram, dalam pemberontakannya terhadap Medang.
Dalam pertempuran selanjutnya, Istana Medang dihancurkan dan keluarga Kerajaan Medang dieksekusi mati.
Tapi ketika memasuki abad 10 tepatnya sekitar tahun 990 M, pasukan dari Kerajaan Medang, atau Kerajaan Mataram kuno di Jawa menyerang Sriwijaya. Akibat penyerangan ini, Palembang porak-poranda dan istananya pun dijarah.
Cudamani Warmadewa segera meminta perlindungan dari Tiongkok. Pada tahun 1006, invasi Medang berhasil dipukul mundur. Sebagai pembalasan, Raja Sriwijaya mengirim pasukannya untuk membantu Raja Wurawari dari Lwaram, dalam pemberontakannya terhadap Medang.
Dalam pertempuran selanjutnya, Istana Medang dihancurkan dan keluarga Kerajaan Medang dieksekusi mati.
(ams)
Lihat Juga :
tulis komentar anda