Bank Jatim Perbesar Kontribusi Kredit Sektor UMKM
Rabu, 19 Agustus 2020 - 12:21 WIB
Bank, katanya, harus mengukur juga kemampuan daya beli masyarakat mengingat kondisi pertumbuhan ekonomi Jatim di kuartal II mengalami kontraksi.
“Namun kami berharap dari alokasi Rp2 triliun, dalam perputarannya bisa menghasilkan Rp4 triliun. Sehingga pertumbuhan kredit kita dimungkinkan bisa lebih tinggi dari RBB (rencana bisnis bank), walaupun relatif tidak setinggi saat sebelum COVID-19,” imbuhnya.
Sementara untuk kredit korporasi, Bank Jatim mengakui ada sedikit kendala akibat adanya penundaan proyek infrastruktur.
Apalagi pemerintah melakukan refocusing APBN/APBD yang mempengaruhi belanja modal di daerah masing-masing. (Baca juga: Grab Ajak Jutaan UMKM Jawa Timur Terus Usaha)
“Jadi sektor koperasi kita ada sindikasi yang sementara waktu mengalami penjadwalan ulang, sehingga proyeknya mundur,” imbuhnya. (Baca juga: Tak Rela Surabaya Kembali Merah, Besut-Rusmini Datangi Pasar Krempyeng Karang Menjangan)
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta Bank Jatim harus mendorong cabang-cabang agar memiliki konsep super team sehingga mampu menghadirkan inovasi dan kreativitas.
"Saya ingin ajak Bank Jatim Super Team membangun tekad kuat. Hari ini eranya bukan kompetisi tapi kolaborasi, maka bangunlah kolaborasi sebanyak-banyaknya, seluas-luasnya dan sekuat-kuatnya karena format sinergi kolaborasi menjadi sebuah kebutuhan," katanya.
“Namun kami berharap dari alokasi Rp2 triliun, dalam perputarannya bisa menghasilkan Rp4 triliun. Sehingga pertumbuhan kredit kita dimungkinkan bisa lebih tinggi dari RBB (rencana bisnis bank), walaupun relatif tidak setinggi saat sebelum COVID-19,” imbuhnya.
Sementara untuk kredit korporasi, Bank Jatim mengakui ada sedikit kendala akibat adanya penundaan proyek infrastruktur.
Apalagi pemerintah melakukan refocusing APBN/APBD yang mempengaruhi belanja modal di daerah masing-masing. (Baca juga: Grab Ajak Jutaan UMKM Jawa Timur Terus Usaha)
“Jadi sektor koperasi kita ada sindikasi yang sementara waktu mengalami penjadwalan ulang, sehingga proyeknya mundur,” imbuhnya. (Baca juga: Tak Rela Surabaya Kembali Merah, Besut-Rusmini Datangi Pasar Krempyeng Karang Menjangan)
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta Bank Jatim harus mendorong cabang-cabang agar memiliki konsep super team sehingga mampu menghadirkan inovasi dan kreativitas.
"Saya ingin ajak Bank Jatim Super Team membangun tekad kuat. Hari ini eranya bukan kompetisi tapi kolaborasi, maka bangunlah kolaborasi sebanyak-banyaknya, seluas-luasnya dan sekuat-kuatnya karena format sinergi kolaborasi menjadi sebuah kebutuhan," katanya.
(boy)
tulis komentar anda