Patut Waspada, Gunung Ruang Miliki Karakter Erupsi Cepat hanya Hitungan Jam
Jum'at, 03 Mei 2024 - 08:04 WIB
SITARO - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan Gunung Ruang memiliki karakter erupsi cepat, bahkan dalam hitungan jam. Bahkan, PVMBG mengingatkan potensi erupsi yang lebih besar.
Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengungkapkan karakteristik cepat erupsi Gunung Ruang terbukti ketika pada peningkatan aktivitas pada 16 April 2024 kemarin, kemudian hanya beberapa jam saja terjadi erupsi.
Kemudian, peningkatan aktivitas kembali terjadi pada 29 April dan di 30 April dini hari terjadi erupsi yang lebih besar.
“Artinya bagi kita harus hati-hati, terbukti hanya jeda 10 harian muncul (erupsi) lagi. Kedepan harus kita antisipasi, bahkan lebih besar. Bahwa kita bisa lihat khasnya Ruang cepat sekali, kita harus respon selalu siaga hitungan jam,” ujar Hendra, Jumat (3/5/2024).
“Jadi tanggal 16 April kita naikkan ke Waspada dan hari yang sama sore kita harus naik ke Siaga, jarang gunung seperti ini. Ini yang harus kita hadapi kedepan dan satu hari kemudian sudah menjadi awas. Kedepan perlu ada kesiapsiagaan masyarakat,” katanya.
Menurut Hendra, secara historis Gunungapi Ruang sangat lazim mengeluarkan awan panas. Gunungapi berjenis stratovolcano ini juga tercatat mengalami rentetan erupsi yang berdampak langsung terhadap kehidupan maupun penghidupan manusia.
“Ternyata dari historisnya Gunung Ruang ini memang sangat lazim mengeluarkan awan panas. Jadi sudah tepat memang ini daerah berbahaya,” jelas Hendra.
Berdasarkan catatan sejarah, erupsi Gunung Ruang pernah terjadi tahun 1808, 1810, 1840, 1856, 1870, 1871, 1874, 1889, 1904-1905, 1914, 1915, 1918, 1940, 1946, 1949, 2002 dan 2024.
Bahkan kejadian erupsi pada tahun 1871 juga memicu terjadinya gelombang tsunami dan memakan korban hingga 400 orang.
Oleh karena itu, PVMBG mengeluarkan rekomendasi bahwa radius tujuh kilometer dari pusat kawah Gunung Ruang telah ditetapkan menjadi zona berbahaya, sebelumnya hanya 6 kilometer.
Atas dasar itu maka pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan pemukiman warga, khususnya yang berada di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang, ke lokasi yang lebih aman.
Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengungkapkan karakteristik cepat erupsi Gunung Ruang terbukti ketika pada peningkatan aktivitas pada 16 April 2024 kemarin, kemudian hanya beberapa jam saja terjadi erupsi.
Kemudian, peningkatan aktivitas kembali terjadi pada 29 April dan di 30 April dini hari terjadi erupsi yang lebih besar.
“Artinya bagi kita harus hati-hati, terbukti hanya jeda 10 harian muncul (erupsi) lagi. Kedepan harus kita antisipasi, bahkan lebih besar. Bahwa kita bisa lihat khasnya Ruang cepat sekali, kita harus respon selalu siaga hitungan jam,” ujar Hendra, Jumat (3/5/2024).
“Jadi tanggal 16 April kita naikkan ke Waspada dan hari yang sama sore kita harus naik ke Siaga, jarang gunung seperti ini. Ini yang harus kita hadapi kedepan dan satu hari kemudian sudah menjadi awas. Kedepan perlu ada kesiapsiagaan masyarakat,” katanya.
Menurut Hendra, secara historis Gunungapi Ruang sangat lazim mengeluarkan awan panas. Gunungapi berjenis stratovolcano ini juga tercatat mengalami rentetan erupsi yang berdampak langsung terhadap kehidupan maupun penghidupan manusia.
“Ternyata dari historisnya Gunung Ruang ini memang sangat lazim mengeluarkan awan panas. Jadi sudah tepat memang ini daerah berbahaya,” jelas Hendra.
Berdasarkan catatan sejarah, erupsi Gunung Ruang pernah terjadi tahun 1808, 1810, 1840, 1856, 1870, 1871, 1874, 1889, 1904-1905, 1914, 1915, 1918, 1940, 1946, 1949, 2002 dan 2024.
Bahkan kejadian erupsi pada tahun 1871 juga memicu terjadinya gelombang tsunami dan memakan korban hingga 400 orang.
Oleh karena itu, PVMBG mengeluarkan rekomendasi bahwa radius tujuh kilometer dari pusat kawah Gunung Ruang telah ditetapkan menjadi zona berbahaya, sebelumnya hanya 6 kilometer.
Atas dasar itu maka pemerintah akan mengambil langkah permanen untuk memindahkan pemukiman warga, khususnya yang berada di Pulau Ruang, pulau utama di kaki Gunung Ruang, ke lokasi yang lebih aman.
(ams)
tulis komentar anda