Kisah Samudera Pasai, Kerajaan Islam Pertama Nusantara yang Kuasai Perdagangan Internasional

Minggu, 25 Februari 2024 - 06:14 WIB
Pada perdagangan Kesultanan Pasai mengeluarkan koin emas untuk peralatan transaksi pada warganya, mata uang ini dikata deureuham (dirham) yang dibuat susunan 70 persen emas murni dengan berat 0.60 gram, diameter 10 mm, mutu 17 karat.

Warga Pasai umumnya telah menanam padi di ladang, yang dipanen 2 kali setahun, serta memilki sapi perah untuk menghasilkan keju. Sedangkan rumah penduduknya memiliki tinggi rata-rata 2.5 meter yang disekat dijadikan sebagian bilik, dengan lantai terbuat dari bilah-bilah kayu kelapa atau kayu pinang yang disusun dengan rotan, dan di atasnya dihamparkan tikar rotan atau pandan.

Sementara untuk kepentingan perdagangan sudah dikenal uang sebagai alat tukar yaitu uang sebagai alat tukar yaitu uang emas yang dinamakan Deureuham (dirham).

Seiring berjalannya waktu lambat laun sinar Kerajaan Samudera Pasai mulai meredup. Ada dua sumber yang menyebut kemunduran Samudera Pasai, pertama karena adanya serangan dari Kerajaan Siam di Thailand.

Kedua karena ekspansi Kerajaan Majapahit yang dilakukan sekitar tahun 1360 M. Selanjutnya pada tahun 1524 M ditaklukkan oleh kerajaan Aceh, sejak saat itulah keberadaan Kesultanan Samudera Pasai hanya menjadi cerita sejarah bagi segolongan masyarakat di Aceh sana.
(hri)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content