Memilukan! Induk Gajah Sumatera Berusia 20 Tahun Tewas Ditembak Pemburu Gading
Senin, 08 Januari 2024 - 13:41 WIB
MUKOMUKO - Seekor induk Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) ditemukan mati di dalam kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Air Ipuh I, Kecamatan Sungai Rumbai, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.
Gajah berjenis kelamin betina ini sudah menjadi bangkai dan membusuk. Diduga usia kematian induk Gajah berumur lebih dari 20 tahun tersebut diperkirakan mati pada 6 hingga 7 hari lalu.
Penyelidikan penyebab kematian Gajah dilakukan dengan cara nekropsi. Hasil pengamatan umum sementara, ditemukan lubang berukuran sekira 15 mm dari bagian bawah rahang tembus ke Os frontalis. Diduga lubang bekas peluru tajam yang ditembakkan ke gajah.
Lalu, Caling hilang dan ditemukan adanya upaya pelepasan secara paksa menggunakan benda keras. Di mana tulang rahang di sekitar tempat menempelnya caling pecah. Kemudian, adanya indikasi kegiatan perburuan di lokasi.
Hal itu diperkuat dengan ditemukannya jerat seling di lokasi masih aktif. Selanjutnya, bangkai Gajah di kubur secara manual. Terakhir, sampel yang berhasil dikumpulkan dari beberapa bagian. Mulai dari Usus, Lambung beserta isinya dan Limpa.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Bengkulu-Lampung, Said Jauhari mengatakan, penemuan bangkai induk Gajah di areal konsesi Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) setelah adanya laporan dari Humas PT. BAT.
Sehingga, tim gabungan dari Balai KSDA Bengkulu, Polsek Sungai Rumbai, Polres Mukomuko, Balai Besar Taman Nasional (BBTN) Kerinci Sebelat dan Kepala Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP), Kabupaten Mukomuko, menuju ke lokasi.
Gajah berjenis kelamin betina ini sudah menjadi bangkai dan membusuk. Diduga usia kematian induk Gajah berumur lebih dari 20 tahun tersebut diperkirakan mati pada 6 hingga 7 hari lalu.
Penyelidikan penyebab kematian Gajah dilakukan dengan cara nekropsi. Hasil pengamatan umum sementara, ditemukan lubang berukuran sekira 15 mm dari bagian bawah rahang tembus ke Os frontalis. Diduga lubang bekas peluru tajam yang ditembakkan ke gajah.
Lalu, Caling hilang dan ditemukan adanya upaya pelepasan secara paksa menggunakan benda keras. Di mana tulang rahang di sekitar tempat menempelnya caling pecah. Kemudian, adanya indikasi kegiatan perburuan di lokasi.
Hal itu diperkuat dengan ditemukannya jerat seling di lokasi masih aktif. Selanjutnya, bangkai Gajah di kubur secara manual. Terakhir, sampel yang berhasil dikumpulkan dari beberapa bagian. Mulai dari Usus, Lambung beserta isinya dan Limpa.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Bengkulu-Lampung, Said Jauhari mengatakan, penemuan bangkai induk Gajah di areal konsesi Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) setelah adanya laporan dari Humas PT. BAT.
Sehingga, tim gabungan dari Balai KSDA Bengkulu, Polsek Sungai Rumbai, Polres Mukomuko, Balai Besar Taman Nasional (BBTN) Kerinci Sebelat dan Kepala Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP), Kabupaten Mukomuko, menuju ke lokasi.
tulis komentar anda