SLB Widya Tama Surabaya Lakukan Pembelajaran Tatap Muka
Senin, 10 Agustus 2020 - 14:15 WIB
Selama belajar dari rumah, lanjutnya, anak-anak cenderung tidak manut. Disamping itu, tingkat kejenuhan anak semakin tinggi. "Makanya kami buat seminggu sekali biar mereka juga senang dan moodnya juga baik," jelasnya.
Jam pembelajaran tatap muka, kata dia, juga sangat terbatas. Masing-masing siswa hanya mengikuti satu jam pembelajaran secara bergiliran. Dalam satu hari maksimal 2 anak yang bisa mengikuti pembelajaran ini.
Selain itu, sekolah juga melakukan home visit bagi siswa yang rumahnya dekat dengan sekolah. Tujuannya, untuk mengontrol pembelajaran siswa jika ada kesulitan.
"Guru-guru juga saya tugasi untuk menyapa anak-anak dikelas masing-masing melalui video call," ucapnya. (Baca juga: Sambut HUT RI ke-75, Pemuda di Gresik Gotong-Royong Percantik Lokasi Wisata)
Ada 28 siswa dari jenjang SDLB, SMPLB hinga SMALB yang mengikuti pembelajaran tatap muka di SLB Wisdya Tama. (Baca juga: Dindik Jatim Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka pada 18 Agustus 2020)
"Sebelum kami melakukan pembelajaran tatap muka, kami buat surat persetujuan dari orang tua untuk meyelenggarakan guru kunjung atau tatap muka. Mereka bisa memilih mau pakai metode yang mana sesuai dengan kemampuan anaknya," paparnya.
Sementara itu, siswa kelas 12 SMA Wahyu Phandani mengaku senang dengan pembelajaran tatap muka. Sebab, selain belajar ia juga bisa bermain dengan media pembelajaran yang diberikan sekolah.
"Enak belajar di sekolah. Kalau dirumah jenuh. Di rumah gak bisa belajar sambil bermain," kata siswa dengan keterbatasan tuna grahita ini.
Jam pembelajaran tatap muka, kata dia, juga sangat terbatas. Masing-masing siswa hanya mengikuti satu jam pembelajaran secara bergiliran. Dalam satu hari maksimal 2 anak yang bisa mengikuti pembelajaran ini.
Selain itu, sekolah juga melakukan home visit bagi siswa yang rumahnya dekat dengan sekolah. Tujuannya, untuk mengontrol pembelajaran siswa jika ada kesulitan.
"Guru-guru juga saya tugasi untuk menyapa anak-anak dikelas masing-masing melalui video call," ucapnya. (Baca juga: Sambut HUT RI ke-75, Pemuda di Gresik Gotong-Royong Percantik Lokasi Wisata)
Ada 28 siswa dari jenjang SDLB, SMPLB hinga SMALB yang mengikuti pembelajaran tatap muka di SLB Wisdya Tama. (Baca juga: Dindik Jatim Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka pada 18 Agustus 2020)
"Sebelum kami melakukan pembelajaran tatap muka, kami buat surat persetujuan dari orang tua untuk meyelenggarakan guru kunjung atau tatap muka. Mereka bisa memilih mau pakai metode yang mana sesuai dengan kemampuan anaknya," paparnya.
Sementara itu, siswa kelas 12 SMA Wahyu Phandani mengaku senang dengan pembelajaran tatap muka. Sebab, selain belajar ia juga bisa bermain dengan media pembelajaran yang diberikan sekolah.
"Enak belajar di sekolah. Kalau dirumah jenuh. Di rumah gak bisa belajar sambil bermain," kata siswa dengan keterbatasan tuna grahita ini.
(boy)
tulis komentar anda