Zona COVID-19 atau Rt yang Jadi Hijau di Kota Surabaya?

Selasa, 04 Agustus 2020 - 23:23 WIB
Ia pun merinci angka Rt tersebut di hitung dengan dasar data onset mulai 26 Februari - 3 Agustus 2020 atau setara dengan 160 hari. Berdasarkan data tersebut, Feny menerangkan pada 21 Maret-23 Mei atau bertepatan pada PSBB tahap satu dan dua berwarna merah.

Kemudian pada 24–25 Mei membaik menjadi kuning. Berikutnya, pada 26 Mei-4 Juni berubah menjadi warna hijau. Selanjutnya pada 5–6 Juni 2020 berubah menjadi kuning dan pada 7 Juni berwarna merah.

"Lalu 8–10 Juni masuk warna kuning. Pada 11-12 Juni berwarna merah. Kemudian 13-15 Juni kembali berwarna kuning. Terus begitu, berubah-ubah sangat dinamis. Tetapi yang paling lama warna hijau ini adalah dua minggu terakhir, semoga bisa konsisten," ungkapnya.

(Baca juga: Memilukan, IRT Ini Curhat Ibunya Dipaksa Jadi Pasien COVID-19 )

Penambahan tes swab dan rapid test juga berperan dalam penurunan angka penularan. Sebab, ketika tes itu dilakukan, pasti dapat mempercepat deteksi dini atau penemuan dini pasien terkonfirmasi. Sehingga setelah diketahui hasilnya, pemkot bergerak cepat dan melakukan karantina pasien tersebut agar tidak sampai menular kepada anggota keluarganya.

"Bukan berarti itu jelek lho ya. Dengan banyaknya kita menemukan yang reaktif itu, maka berarti kita bisa lebih cepat memisahkan. Kita bisa deteksi dini dari awal untuk memisahkan pasien konfirm agar dia tidak tertular dengan keluarganya dan teman-temannya," ujarnya.

Epidemiolog Dinkes Kota Surabaya , Rosita Dwi Yuliandarimenjelaskan, indikator angka Rt ini merupakan indikator utama untuk bisa tahu apakah pandemi terkendali atau tidak. Ia pun menegaskan day by day terus memantau kondisi tersebut.

"Pantauan secara berkala dilakukan dan dimonitoring prrubahannya dalam 14 hari terakhir sesuai masa inkubasi 14 hari penyakit COVID-19 ini. Makanya, kita pantau terus dan nanti akan kita kolaborasikan untuk menjadi bahan evaluasi dan monitoring kami untuk pemantauan pengendalian kasus tersebut," katanya.
(eyt)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content