Sejarah Kadipaten Pakualaman: Wilayah, Pembentukan, dan Daftar Penguasa
Senin, 02 Oktober 2023 - 16:50 WIB
Tindakan tersebut mengakibatkan pasukan Inggris dengan perlengkapan militer lengkap yang dipimpin oleh Admiral Gillespie mengepung Keraton Jogja dengan bantuan Legiun Mangkunegaran di bawah komando Pangeran Prangwadana.
Gillespie segera memberikan ultimatum kepada HB II untuk menyerahkan tahta kepada Adipati Anom dan menjadikan BPH Natakusuma sebagai Pangeran Mardika.
Sultan HB II dengan tegas menolak memenuhi ultimatum tersebut. Versi lain menyebutkan bahwa mulai 18 Juni 1812, istana mulai dihujani tembakan meriam.
Setelah tiga hari pengepungan dan serangan kilat pada hari terakhir, istana berhasil ditaklukkan pada 20 Juni 1812.
Menurut versi lain, pengepungan dimulai pada 20 Juni 1812 dan pada 28 Juni 1812, istana sepenuhnya jatuh ke tangan Inggris.
Pada tanggal itu juga, Sultan HB II untuk kedua kalinya diberhentikan, dan HB III kembali dinobatkan sebagai Sultan Jogja.
Pertempuran mengakibatkan Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat harus menyerahkan sebagian daerah kekuasaan kepada Pangeran Notokusumo, yang kemudian menjadi Pangeran Adipati Paku Alam I pada 29 Juni 1813.
Dia diberikan tanah, tunjangan, tentara kavaleri, hak memungut pajak, dan tahta turun-temurun.
Setelah memerintah selama 16 tahun, Paku Alam I wafat pada tahun 1829 dan digantikan oleh putranya, Pangeran Suryadiningrat, dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Suryadiningrat pada 18 Desember 1829.
Gillespie segera memberikan ultimatum kepada HB II untuk menyerahkan tahta kepada Adipati Anom dan menjadikan BPH Natakusuma sebagai Pangeran Mardika.
Sultan HB II dengan tegas menolak memenuhi ultimatum tersebut. Versi lain menyebutkan bahwa mulai 18 Juni 1812, istana mulai dihujani tembakan meriam.
Setelah tiga hari pengepungan dan serangan kilat pada hari terakhir, istana berhasil ditaklukkan pada 20 Juni 1812.
Menurut versi lain, pengepungan dimulai pada 20 Juni 1812 dan pada 28 Juni 1812, istana sepenuhnya jatuh ke tangan Inggris.
Pada tanggal itu juga, Sultan HB II untuk kedua kalinya diberhentikan, dan HB III kembali dinobatkan sebagai Sultan Jogja.
Pembentukan Kadipaten Pakualaman
Pertempuran mengakibatkan Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat harus menyerahkan sebagian daerah kekuasaan kepada Pangeran Notokusumo, yang kemudian menjadi Pangeran Adipati Paku Alam I pada 29 Juni 1813.
Dia diberikan tanah, tunjangan, tentara kavaleri, hak memungut pajak, dan tahta turun-temurun.
Setelah memerintah selama 16 tahun, Paku Alam I wafat pada tahun 1829 dan digantikan oleh putranya, Pangeran Suryadiningrat, dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Suryadiningrat pada 18 Desember 1829.
Lihat Juga :
tulis komentar anda