Sejarah Kadipaten Pakualaman: Wilayah, Pembentukan, dan Daftar Penguasa
Senin, 02 Oktober 2023 - 16:50 WIB
Adipati Anom bekerja sama dengan Kapten Tan Jin Sing untuk bertemu dengan John Crawford, residen Inggris, yang mengusulkan Adipati Anom diangkat sebagai sultan.
Kemudian, BPH Notokusumo diusulkan menjadi Pangeran Merdika, dan Raffles direncanakan datang ke Yogyakarta dengan pasukan untuk berperang.
Setelah kekuasaan Belanda-Perancis diserahkan kepada Inggris, HB II kembali menduduki takhta yang sebelumnya dipegang oleh putranya.
Sultan mengajukan beberapa tuntutan kepada pemerintah Inggris, termasuk pembayaran kembali uang ganti rugi untuk wilayah pesisir yang direbut oleh Belanda, pengembalian makam-makam leluhur, dan pembebasan Pangeran Natakusuma dan putra Natadiningrat.
Di bawah pengaruh Raffles, HB II diizinkan tetap memegang posisinya bahkan lebih diperkuat. Tuntutan Sultan untuk membebaskan kedua kerabatnya dipenuhi.
Namun, sebaliknya, HB II diminta untuk membubarkan Angkatan Bersenjata Kesultanan atas campur tangan Inggris yang terlalu jauh dalam urusan istana.
Akibatnya, HB II segera melakukan negosiasi dengan Sunan Pakubuwono IV untuk memisahkan diri dari Inggris.
Dengan tegas, HB II menolak pembubaran pasukannya oleh Inggris dan malah memperkuat pertahanan di istana serta meningkatkan jumlah milisi bersenjata. Rencana Sultan diketahui oleh Inggris melalui Natakusuma dan Kapten Tan Djiem Sing.
Kemudian, BPH Notokusumo diusulkan menjadi Pangeran Merdika, dan Raffles direncanakan datang ke Yogyakarta dengan pasukan untuk berperang.
Versi II
Setelah kekuasaan Belanda-Perancis diserahkan kepada Inggris, HB II kembali menduduki takhta yang sebelumnya dipegang oleh putranya.
Sultan mengajukan beberapa tuntutan kepada pemerintah Inggris, termasuk pembayaran kembali uang ganti rugi untuk wilayah pesisir yang direbut oleh Belanda, pengembalian makam-makam leluhur, dan pembebasan Pangeran Natakusuma dan putra Natadiningrat.
Di bawah pengaruh Raffles, HB II diizinkan tetap memegang posisinya bahkan lebih diperkuat. Tuntutan Sultan untuk membebaskan kedua kerabatnya dipenuhi.
Namun, sebaliknya, HB II diminta untuk membubarkan Angkatan Bersenjata Kesultanan atas campur tangan Inggris yang terlalu jauh dalam urusan istana.
Akibatnya, HB II segera melakukan negosiasi dengan Sunan Pakubuwono IV untuk memisahkan diri dari Inggris.
Dengan tegas, HB II menolak pembubaran pasukannya oleh Inggris dan malah memperkuat pertahanan di istana serta meningkatkan jumlah milisi bersenjata. Rencana Sultan diketahui oleh Inggris melalui Natakusuma dan Kapten Tan Djiem Sing.
Lihat Juga :
tulis komentar anda