Pusaka Kuno Warisan Kerajaan Majapahit di Banyuwangi, Pedang Sakti dari Darah Perawan
Sabtu, 09 September 2023 - 07:57 WIB
”Pedang Luwuk digunakan dalam peperangan tersebut karena pedang ini terkenal ampuh dan sakti. Pedang ini adalah andalan Rempeg Jogopati selain tombak Biring Lanang. Pedang ini berhasil melukai banyak pasukan belanda hingga membuat kocar-kacir,” kata Ilham.
Pedang Luwuk sendiri dibuat oleh seorang Empu yang bernama Ki Luwuk.
Secara bentuk pedang ini tampak sederhana berwarna hitam legam dan memiliki bilah tajam pada satu sisi. Perbedaan antara Luwuk Majapahit dan Luwuk Blambangan terletak pada motif pamor dan waktu penggunaanya.
Luwuk Majapahit digunakan pada 1478 saat perang Paregreg. Luwuk Blambangan digunakan dalam perang Bayu tahun 1771. Luwuk Majapahit memiliki motif pamor bergaris dari pangkal hingga ujung.
Luwuk Blambangan memiliki motif bulan sabit berjumlah ganjil, mulai dari satu, tiga hingga lima. Ukurannya pun bervariatif dari mulai dari 50 sentimeter hingga 80 sentimeter. Paksinya segitiga langsungan dan tidak bersekat.
Gagang biasanya terbuat dari tanduk kerbau ataupun banteng. Materialnya terbuat dari batuan meteorit yang jelas mengandung mineral silica kompleks.
Berbagai unsur logam mulai dari nikel, baja, besi hingga titanium terkandung dalam batuan tersebut. Namun seperti pusaka kuno pada zaman dahulu, pembuatan senjata yang juga disebut Tosan Aji ini tidak bisa dilakukan dengan ala kadarnya.
Serangkaian proses ritual konon harus dilakukan agar sang empu pusaka ini bisa 'nurut' dan berfungsi sebagaimana mestinya, yakni ampuh digunakan bertarung.
Baca Juga
Pedang Luwuk sendiri dibuat oleh seorang Empu yang bernama Ki Luwuk.
Secara bentuk pedang ini tampak sederhana berwarna hitam legam dan memiliki bilah tajam pada satu sisi. Perbedaan antara Luwuk Majapahit dan Luwuk Blambangan terletak pada motif pamor dan waktu penggunaanya.
Luwuk Majapahit digunakan pada 1478 saat perang Paregreg. Luwuk Blambangan digunakan dalam perang Bayu tahun 1771. Luwuk Majapahit memiliki motif pamor bergaris dari pangkal hingga ujung.
Luwuk Blambangan memiliki motif bulan sabit berjumlah ganjil, mulai dari satu, tiga hingga lima. Ukurannya pun bervariatif dari mulai dari 50 sentimeter hingga 80 sentimeter. Paksinya segitiga langsungan dan tidak bersekat.
Gagang biasanya terbuat dari tanduk kerbau ataupun banteng. Materialnya terbuat dari batuan meteorit yang jelas mengandung mineral silica kompleks.
Baca Juga
Berbagai unsur logam mulai dari nikel, baja, besi hingga titanium terkandung dalam batuan tersebut. Namun seperti pusaka kuno pada zaman dahulu, pembuatan senjata yang juga disebut Tosan Aji ini tidak bisa dilakukan dengan ala kadarnya.
Serangkaian proses ritual konon harus dilakukan agar sang empu pusaka ini bisa 'nurut' dan berfungsi sebagaimana mestinya, yakni ampuh digunakan bertarung.
tulis komentar anda