Pandemi COVID-19, Cleo Bukukan Laba Rp64,7 Miliar di Semester I
Kamis, 30 Juli 2020 - 18:20 WIB
SURABAYA - Produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merek Cleo , PT Sariguna Primatirta Tbk selama semester I 2020 ini berhasil mencatatkan kenaikan penjualan menjadi sebesar Rp494 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp492 miliar.
Dengan pencapaian penjualan tersebut, perseroan juga mencatat kenaikan laba bersih menjadi sebesar Rp64,7 miliar dari laba bersih semester I 2019 sebesar Rp63,9 miliar. Pertumbuhan signifikan tersebut diraih melalui perbaikan dan peningkatan di berbagai aspek tata kelola perusahaan.
Menghadapi pandemi COVID-19, emiten berkode saham CLEO itu telah menerapkan lima strategi utama. Pertama, fokus pada produk yang dijual untuk menjamin kualitas dan ketersediaan di pasar. Kedua, menambah jaringan distribusi.
(Baca juga: Pasien COVID-19 Loncat dari Lantai 6 RSU Haji, Diduga Depresi )
Ketiga, edukasi ke pelanggan atas keunggulan dan value produk perseroan.Keempat, memperbaiki proses bisnis secara efektif dan efisien serta memastikan semua pabrik tetap bisa beroperasi. Kelima, melakukan efisiensi dan cost reduction di semua bagian.
"Pertumbuhan yang signifikan di semester I ini memberikan optimisme pada kinerja kami di tahun 2020. Kami menargetkan pertumbuhan penjualan sampai dengan akhir tahun minimal di atas rata-rata pertumbuhan industri AMDK," kata Direktur Operasional PT Sariguna Primatirta Tbk Nio Eko Susilo dalam public expose yang digelar secara daring, Kamis (30/7/2020).
Direktur Penjualan dan Pemasaran PT Sariguna Primatirta Tbk, Toto Sucartono mengatakan perusahaan berharap pada semester II ini pasar kembali menggeliat. Apalagi sejumlah daerah sudah melonggarkan aturan pembatasan guna menggerakkan perekonomian.
“Memang jika izin keramaian dibuka lagi, transportasi dibebaskan dari prosedur maka kami yakin penjualan AMDK bisa tumbuh di atas 10%,” jelasnya.
(Baca juga: Antisipasi Takbir Keliling, Polda Jatim Gelar Patroli )
Dia mengungkapkan dampak pandemi COVID-19 mempengaruhi permintaan produk AMDK yang menurun. Baik itu ukuran botol maupun cup. Hal ini akibat larangan mudik dan sektor hotel restoran dan kafe (horeka) yang terpukul akibat virus corona.
“Sedangkan untuk produk AMDK bentuk galon justru mengalami peningkatan 22%. Hal ini karena orang banyak tinggal di rumah,” katanya.
Dengan pencapaian penjualan tersebut, perseroan juga mencatat kenaikan laba bersih menjadi sebesar Rp64,7 miliar dari laba bersih semester I 2019 sebesar Rp63,9 miliar. Pertumbuhan signifikan tersebut diraih melalui perbaikan dan peningkatan di berbagai aspek tata kelola perusahaan.
Menghadapi pandemi COVID-19, emiten berkode saham CLEO itu telah menerapkan lima strategi utama. Pertama, fokus pada produk yang dijual untuk menjamin kualitas dan ketersediaan di pasar. Kedua, menambah jaringan distribusi.
(Baca juga: Pasien COVID-19 Loncat dari Lantai 6 RSU Haji, Diduga Depresi )
Ketiga, edukasi ke pelanggan atas keunggulan dan value produk perseroan.Keempat, memperbaiki proses bisnis secara efektif dan efisien serta memastikan semua pabrik tetap bisa beroperasi. Kelima, melakukan efisiensi dan cost reduction di semua bagian.
"Pertumbuhan yang signifikan di semester I ini memberikan optimisme pada kinerja kami di tahun 2020. Kami menargetkan pertumbuhan penjualan sampai dengan akhir tahun minimal di atas rata-rata pertumbuhan industri AMDK," kata Direktur Operasional PT Sariguna Primatirta Tbk Nio Eko Susilo dalam public expose yang digelar secara daring, Kamis (30/7/2020).
Direktur Penjualan dan Pemasaran PT Sariguna Primatirta Tbk, Toto Sucartono mengatakan perusahaan berharap pada semester II ini pasar kembali menggeliat. Apalagi sejumlah daerah sudah melonggarkan aturan pembatasan guna menggerakkan perekonomian.
“Memang jika izin keramaian dibuka lagi, transportasi dibebaskan dari prosedur maka kami yakin penjualan AMDK bisa tumbuh di atas 10%,” jelasnya.
(Baca juga: Antisipasi Takbir Keliling, Polda Jatim Gelar Patroli )
Dia mengungkapkan dampak pandemi COVID-19 mempengaruhi permintaan produk AMDK yang menurun. Baik itu ukuran botol maupun cup. Hal ini akibat larangan mudik dan sektor hotel restoran dan kafe (horeka) yang terpukul akibat virus corona.
“Sedangkan untuk produk AMDK bentuk galon justru mengalami peningkatan 22%. Hal ini karena orang banyak tinggal di rumah,” katanya.
(msd)
tulis komentar anda