Perang Paregreg Runtuhkan Kerajaan Majapahit Berdampak Meluasnya Ajaran Molimo Sekte Bhairawa Tantra
Selasa, 01 Agustus 2023 - 10:18 WIB
“Sedangkan golongan ketiga adalah penduduk asli yang sangat jorok dan hampir tidak berpakaian. Rambut mereka tidak disisir, kaki telanjang dan mereka sangat memuja roh”.
Dalam upacara Pancamakara atau Ma lima atau 5 M, para penganut Yoga Tantra mengenal lima unsur ritual, yakni Mamsha (daging), Matsya (ikan), Madya (minuman keras), Maithuna (bersetubuh), dan Mudhra (bersemadhi).
Laki-laki dan perempuan melangsungkan ritual dengan membentuk lingkaran yang di tengahnya tersedia makanan dengan lauk pauk daging, ikan dan minuman keras.Semua laki-laki dan perempuan itu dalam keadaan telanjang.
Ritual dimulai dengan ramai-ramai menyantap makanan sekaligus menenggak minuman keras hingga mabuk. Kemudian setelah itu mereka bersetubuh bareng-bareng atau semacam orgy seks.
“Setelah semua nafsu perut dan nafsu syahwat terlampiaskan, mereka kemudian melakukan semacam semadhi (Mudra)”.
Dalam Het Buddhisme op Java en Sumatra in Zijn Laatste Boei Periode disebutkan bahwa para penganut ajaran Ma lima yakin bahwa selama upacara cakra tersebut dilakukan, lingkaran yang dibaktikan itu merupakan tanah suci.
Ada yang menyebut lingkaran itu Ksetra, yakni tempat upacara dengan korban manusia yang di kalangan masyarakat Jawa dikenal sebagai upacara mistis meminta wadal. “Karena indra dan semua Yang Langgeng hadir pada tempat itu”.
Di wilayah Kediri Jawa Timur yang merupakan kawasan pedalaman, ajaran Yoga Tantra atau Bhairawa Tantra memiliki banyak pengikut.
Namun di sisi lain, dalam perjalanannya nilai ajaran Yoga Tantra atau Tantra Bhairawa telah memudar. Di saat bersamaan, penolakan terhadap Ma lima menjadi kampanye Wali Songo dalam menyebarkan Islam, yakni terutama di Jawa.
Dalam upacara Pancamakara atau Ma lima atau 5 M, para penganut Yoga Tantra mengenal lima unsur ritual, yakni Mamsha (daging), Matsya (ikan), Madya (minuman keras), Maithuna (bersetubuh), dan Mudhra (bersemadhi).
Laki-laki dan perempuan melangsungkan ritual dengan membentuk lingkaran yang di tengahnya tersedia makanan dengan lauk pauk daging, ikan dan minuman keras.Semua laki-laki dan perempuan itu dalam keadaan telanjang.
Ritual dimulai dengan ramai-ramai menyantap makanan sekaligus menenggak minuman keras hingga mabuk. Kemudian setelah itu mereka bersetubuh bareng-bareng atau semacam orgy seks.
Baca Juga
“Setelah semua nafsu perut dan nafsu syahwat terlampiaskan, mereka kemudian melakukan semacam semadhi (Mudra)”.
Dalam Het Buddhisme op Java en Sumatra in Zijn Laatste Boei Periode disebutkan bahwa para penganut ajaran Ma lima yakin bahwa selama upacara cakra tersebut dilakukan, lingkaran yang dibaktikan itu merupakan tanah suci.
Ada yang menyebut lingkaran itu Ksetra, yakni tempat upacara dengan korban manusia yang di kalangan masyarakat Jawa dikenal sebagai upacara mistis meminta wadal. “Karena indra dan semua Yang Langgeng hadir pada tempat itu”.
Di wilayah Kediri Jawa Timur yang merupakan kawasan pedalaman, ajaran Yoga Tantra atau Bhairawa Tantra memiliki banyak pengikut.
Namun di sisi lain, dalam perjalanannya nilai ajaran Yoga Tantra atau Tantra Bhairawa telah memudar. Di saat bersamaan, penolakan terhadap Ma lima menjadi kampanye Wali Songo dalam menyebarkan Islam, yakni terutama di Jawa.
tulis komentar anda