Perang Tomat di Lereng Gunung Slamet, Ratusan Petani Saling Serang dengan 4 Kuintal Tomat
Senin, 31 Juli 2023 - 09:23 WIB
"Peserta Perang Tomat merupakan petani dan warga Desa Serang, baik laki laki maupun perempuan," katanya, dikutip Senin (31/7/2023).
Sebelum memulai perang buah tomat, para petani yang menjadi peserta melakukan gerakan senam pemanasan dan meneriakkan yel-yel untuk penyemangat. Peserta terbagi dalam sepuluh kelompok. Setiap kelompok terdiri dari tiga puluh hingga lima puluh orang.
Saat panitia memberikan aba aba tanda dimulainya perang tomat, para peserta langsung saling menyerang menggunakan buah tomat.
"Empat kuintal buah tomat sengaja dijadikan senjata atau amunisi untuk alat berperang dalam Perang Tomat ini," ujar Pulung.
Suasana riuh dan sorak sorai peserta dan penonton menambah ramai suasana perang buah tomat ini. Peperangan dengan media buah tomat ini semakin unik. Sebab semua peserta di wajibkan berpakaian unik, sesuai selera kelompok masing masing.
Dalam sejarahnya, buah tomat yang digunakan dalam perang tomat merupakan buah yang telah membusuk yang sudah tidak laku dijual.
Meski harus menahan rasa sakit akibat lemparan buah tomat dari lawan, namun peserta mengaku senang.
"Tak ada pihak yang menang dan kalah dalam perang tomat ini. Sebab tujuannya hanya satu yaitu bersyukur kepada Tuhan, serta menyambung silaturahmi antar petani buah dan sayur," ujar Suratmi, salah satu peserta Perang Tomat.
Perang tomat yang digelar di area parkir wisata Lembah Asri Serang ini merupakan rangkaian Festival Gunung Slamet keenam.
tulis komentar anda