Sejarah Panjang Kota Manado yang Hari Ini Berusia 400 Tahun

Jum'at, 14 Juli 2023 - 20:08 WIB
Dalam bukunya tersebut, Antonio Galvao menuliskan kalimat pendek berbunyi "Ou eram vista das ilhas de Manada...". Kalimat tersebut memiliki arti harafiah "Mereka melihat Manada...".



Manada dalam bahasa Portugis memiliki makna kawanan pulau, diduga kawanan pulau yang ditemukan adalah Pulau Manado Tua, Bunaken, Siladen, Mantehage, serta Nain. Keberadaan Pulau Mantehage, dan Nian, saat ini berada di wilayah Kabupaten Minahasa Utara.

Penyebutan nama Manado, juga disematkan oleh orang Prancis, bernama Nicolaas Desliens. Pada tahun 1541, Nicolaas Desliens menyematkan nama Manado dalam peta dunia. Diduga, dia bisa menyematkan nama Manado karena mendapatkan bocoran informasi rahasia dari Simao d'Abreu. Mengingat, kala itu Portugis melakukan politik tutup mulut tentang berbagai temuannya, agar tidak diketahui oleh bangsa Eropa lainnya.

Dalam catatan manadokota.go.id, disebutkan, etnis dan sub etnis yang hidup di Sulawesi Utara, memiliki sebutan untuk Manado. Dalam bahasa tua Tombulu, Manado disebut Manaror. Sub etnis Tontemboan, menyebut Manado dengan Manarow. Sedangkan etnis Sangihe, menyebut dengan nama Manaro.

Dalam bahasa daerah Minahasa, kawasan tersebut dikenal dengan nama Manarow atau Manadou, yang memiliki arti dijauh. Sebutan tersebut, mirip dengan bahasa Sangihe, yang menyebutnya dengan Manaro, di mana artinya juga dijauh atau negeri yang jauh.

Manado yang kini menjadi ibu kota Provinsi Sulawesi Utara, memiliki luas wilayah daratan 15.726 hektare. Kota pesisir yang daratannya didominasi wilayah perbukitan tersebut, memiliki panjang garis pantai 18,7 km. Kota ini terus berkembang pesat menjadi kota wisata, kota perdagangan, dan kota yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi di tengah keberagaman masyarakatnya.
(eyt)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More