Sejarah Panjang Kota Manado yang Hari Ini Berusia 400 Tahun

Jum'at, 14 Juli 2023 - 20:08 WIB
Versi lain asal usul penamaan Manado, disebutkan dalam manadokota.go.id, sebelumnya merupakan wilayah yang bernama Pogidon. Namun, dari sejumlah catatan sejarah dan cerita rakyat yang berkembang di masyarakat, antara Pogidon dan Wenang, adalah dua negeri yang berbeda.

Wenang disebutkan sebagai negeri yang besar, lalu diubah namanya menjadi Manado. Sedang Pogidon hanyalah perkampungan kecil yang ada di dalam wilayah Wenang. Ada pula yang menyebut, Pogidon adalah akronim dari Opo Gidon, yakni nama leluhur Bantik yang membangun negeri Pogidon.

Dalam perjalanannya, Opo Gidon berubah menjadi Po Gidon, dan dalam penulisannya menjadi Pogidon. Perkampungan kecil tersebut, sebelumnya merupakan wilayah yang banyak ditumbuhi pohon Wenang atau bernama latin Macaranga Hispida. Di mana dalam bahasa Bantik disebut Benang, sehingga negeri Pogidon oleh sub etnis Bantik disebut juga dengan nama Benang.

Dalam laman manadokota.go.id disebutkan, pada awal kemunculan kata Manado dipengaruhi bahasa dialektika orang-orang Eropa. Di mana orang Portugis menyebutnya Moradores. Sedangkan orang Spanyol menyebutnya Manados.



Sementara pendeta asal Belanda yang kala itu bertugas di Sulawesi Utara, Nicolaas Graafland menuliskan buku berjudul Manadorezen. Sedangkan pejabat kompeni Belanda yang bertugas di wilayah tersebut, menyebut wilayahnya dengan nama Manado's Gebied, yakni kawasan Manado.

Sebutan lain juga disematkan oleh pelaut Portugis, Simao d'Abreu, dan Gubernur Jenderal Portugis di Maluku, Antonio Galvao. Keduanya menyebut kawasan tersebut dengan nama Manada, di mana artinya adalah kawanan, dan bisa diartikan sebagai kawanan pulau atau kepulauan.



Meski demikian, diyakini Manado berasal dari bahasa lokal, dan hingga kini juga masih banyak menyebut Manado dengan Menado. Dalam manadokota.go.id disebutkan, dari dokumen-dokumen bangsa Eropa, disebutkan Manado ditemukan oleh Simao d'Abreu pada tahun 1523, dan merupakan pulau yang sudah berpenghuni sejak tahun 1339.

Saat pertama kali menemukan kawasan Manado, Simao d'Abreu memilih tidak mempublikasikannya. Publikasi tentang Manado, justru dilakukan Antonio Galvao pada tahun 1555. Antonio Galvao, menyebutkan temuan kawasan Manado itu, dalam bukunya yang berjudul Tratado.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More