Dibangun Dinasti Sailendra dan Ditemukan Adipati Yogyakarta Tan Jin Sing, Begini Kemegahan Candi Borobudur Hasil Pencitaraan AI
Rabu, 22 Februari 2023 - 10:21 WIB
Diduga kuat Rakryan Layang ini merupakan anak dari Mpu Daksa, yang kemudian menikahi dengan seorang laki-laki bernama Dyah Tulodong. Ia pun mendapatkan gelar Rakai Layang, yang naik tahta menggantikan mertuanya Mpu Daksa.
Rakai Sumba Dyah Wawa menjadi raja berikutnya dari Kerajaan Mataram kuno. Ia naik tahta menjadi raja ke-12 didasari pada bukti sejarah Prasasti Wulakan tanggal 14 Februari 928. Namun tak banyak sumber informasi mengenai Dyah Wawa saat memerintah di Kerajaan Mataram kuno.
Raja ke-13 Mataram kuno adalah Mpu Sindok. Di masa Mpu Sindok inilah pusat ibu kota Kerajaan Mataram berpindah ke Jawa Timur. Tercatat ini merupakan pemindahan keempat setelah pemindahan dari Medang, dipindahkan oleh Rakai Pikatan ke Mamrati, berlanjut ke Poh Pitu, kemudian dikembalikan lagi ke Mataram atau Medang di masa Dyah Wawa.
Lantas Mpu Sindok akhirnya memindahkan ibu kota Kerajaan Mataram ke Jawa Timur, karena adanya dugaan bencana alam gunung meletus dan adanya peperangan. Sri Lokapala, menjadi raja ke-14 dan merupakan menantu dari Mpu Sindok.
Lokapala yang berasal dari Bali ini dinikahkan dengan anak Mpu Sindok Sri Isana Tunggawijaya. Peninggalan sejarah Sri Lokapala yakni Prasasti Gedangan pada 950 yang berisi anugerah Desa Bungur Lor, dan Desa Ansana, kepada para pendeta Buddha di Bodhinimba.
Makuthawangsawardhana menjadi raja penerus seusai Lokapala. Ia menjadi raja ke-15 di Kerajaan Mataram kuno era Jawa Timur. Sayang di masa pemerintahannya tak banyak yang diketahui secara pasti. Namanya hanya ditemukan di Prasasti Pucangan sebagai kakek dari Airlangga. Pada prasasti itu disebutkan Makuthawangsawardhana memiliki putri bernama Mahendradatta, yaitu ibu dari Airlangga.
Raja terakhir Kerajaan Mataram Kuno yakni Dharmawangsa Teguh, sebagaimana terdapat di Prasasti Pucangan 1041 yang dikeluarkan oleh Raja Airlangga. Airlangga sendiri menyebut dirinya merupakan anggota keluarga Dharmawangsa Teguh.
Di masa Dharmawangsa Teguh, Kerajaan Mataram kuno akhirnya lenyap dari peradaban, setelah mendapatkan serangan mendadak Raja Wurawuri dari Lwaram. Raja Wurawuri merupakan sekutu dari Kerajaan Sriwijaya.
Rakai Sumba Dyah Wawa menjadi raja berikutnya dari Kerajaan Mataram kuno. Ia naik tahta menjadi raja ke-12 didasari pada bukti sejarah Prasasti Wulakan tanggal 14 Februari 928. Namun tak banyak sumber informasi mengenai Dyah Wawa saat memerintah di Kerajaan Mataram kuno.
Raja ke-13 Mataram kuno adalah Mpu Sindok. Di masa Mpu Sindok inilah pusat ibu kota Kerajaan Mataram berpindah ke Jawa Timur. Tercatat ini merupakan pemindahan keempat setelah pemindahan dari Medang, dipindahkan oleh Rakai Pikatan ke Mamrati, berlanjut ke Poh Pitu, kemudian dikembalikan lagi ke Mataram atau Medang di masa Dyah Wawa.
Baca Juga
Lantas Mpu Sindok akhirnya memindahkan ibu kota Kerajaan Mataram ke Jawa Timur, karena adanya dugaan bencana alam gunung meletus dan adanya peperangan. Sri Lokapala, menjadi raja ke-14 dan merupakan menantu dari Mpu Sindok.
Lokapala yang berasal dari Bali ini dinikahkan dengan anak Mpu Sindok Sri Isana Tunggawijaya. Peninggalan sejarah Sri Lokapala yakni Prasasti Gedangan pada 950 yang berisi anugerah Desa Bungur Lor, dan Desa Ansana, kepada para pendeta Buddha di Bodhinimba.
Makuthawangsawardhana menjadi raja penerus seusai Lokapala. Ia menjadi raja ke-15 di Kerajaan Mataram kuno era Jawa Timur. Sayang di masa pemerintahannya tak banyak yang diketahui secara pasti. Namanya hanya ditemukan di Prasasti Pucangan sebagai kakek dari Airlangga. Pada prasasti itu disebutkan Makuthawangsawardhana memiliki putri bernama Mahendradatta, yaitu ibu dari Airlangga.
Raja terakhir Kerajaan Mataram Kuno yakni Dharmawangsa Teguh, sebagaimana terdapat di Prasasti Pucangan 1041 yang dikeluarkan oleh Raja Airlangga. Airlangga sendiri menyebut dirinya merupakan anggota keluarga Dharmawangsa Teguh.
Di masa Dharmawangsa Teguh, Kerajaan Mataram kuno akhirnya lenyap dari peradaban, setelah mendapatkan serangan mendadak Raja Wurawuri dari Lwaram. Raja Wurawuri merupakan sekutu dari Kerajaan Sriwijaya.
tulis komentar anda