Erick Thohir Fokus Tingkatkan Kedaulatan Pangan dan Energi Indonesia
Sabtu, 28 Januari 2023 - 18:41 WIB
BANTEN - Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan tetap fokus dengan pekerjaannya di Kementerian BUMN di tengah isu pencalonannya di Pilpres 2024. Ada isu yang lebih penting saat ini yakni meningkatkan ketahanan pangan dan energi di Indonesia.
"Itu terlalu dini lah, kita lihat situasi ekonomi pun masih belum menentu. Terus data-data research harga pangan ini yang tertinggi naik 14%. Tentu kami fokus bagaimana ketahanan energi dan pangan dulu aja, dan kalau masalah pencalonan itu kan masih lama," ujar Erick Thohir, Sabtu (28/1/2023).
Terbaru, Erick Thohir membentuk Sugar Co untuk menjaga ketahanan pangan dan energi di tengah ancaman ketidakpastian global.
Dia mengatakan upaya tersebut juga sebagai salah satu langkah strategis Kementerian BUMN melakukan transformasi pada PT Perkebunan Nusantara (PTPN). "Untuk meningkatkan produksi dan hilirisasi gula, Kementerian BUMN membuat terobosan dengan membentuk perusahaan perkebunan tebu dalam satu entitas bernama Sugar Co atau PT Sinergi Gula Nusantara (SGN),” katanya.
Fokus Sugar Co tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan gula nasional, meningkatkan kesejahteraan petani tebu, menjaga stabilitas harga gula petani, tetapi juga menjadi produsen bioetanol yang merupakan produk turunan dari tebu sebagai campuran bahan bakar minyak.
Langkah ini sejalan dengan prioritas Presiden Joko Widodo yang selalu menekankan pembangunan ekosistem dan mengurangi ketergantungan atas rantai pasok dunia untuk sektor pangan dan energi.
PTPN juga melakukan langkah strategis dengan membentuk Palm Co atau sebagai perusahaan spin-off PTPN untuk hilirisasi kelapa sawit. Untuk pengembangan produk komoditas lainnya, dikelompokkan ke dalam payung Supporting Co.
Dengan terbentuknya Sugar Co, payung usaha ini menjadi raksasa produsen gula di Tanah Air yang berhasil mengintegrasikan tujuh perusahaan PTPN dan dua cucu perusahaan.
Namun lebih dari itu, Sugar Co juga akan menjadi tulang punggung ketahanan pangan dan salah satu penggerak ketahanan energi nasional dengan produk bioetanol.
Baca: Perindo Perintahkan Kader Partai Sosialisasikan Program ke Masyarakat.
Setali tiga uang, upaya meningkatkan ketahanan pangan dan energi ini juga berdampak terhadap peningkatan pendapatan petani. Pendapatan petani tebu yang sebelumnya Rp 13,1 juta per hectare diupayakan menjadi Rp 32,1 juta per hektare.
Maka dari itu, Erick Thohir tidak terlalu memikirkan isu pencalonan saat ini. Ia menganggap hal tersebut merupakan hal yang lumrah mendekati tahun politik. "Itu sesuatu yang lumrah saja, karena kenapa? Ya itu bagian dinamika politik yang terjadi, ini negara demokrasi,” pungkasnya.
Lihat Juga: Kisah Almarhum Mas Katon, Suporter Nyentrik Timnas Indonesia dari Gunungkidul yang Melegenda
"Itu terlalu dini lah, kita lihat situasi ekonomi pun masih belum menentu. Terus data-data research harga pangan ini yang tertinggi naik 14%. Tentu kami fokus bagaimana ketahanan energi dan pangan dulu aja, dan kalau masalah pencalonan itu kan masih lama," ujar Erick Thohir, Sabtu (28/1/2023).
Terbaru, Erick Thohir membentuk Sugar Co untuk menjaga ketahanan pangan dan energi di tengah ancaman ketidakpastian global.
Dia mengatakan upaya tersebut juga sebagai salah satu langkah strategis Kementerian BUMN melakukan transformasi pada PT Perkebunan Nusantara (PTPN). "Untuk meningkatkan produksi dan hilirisasi gula, Kementerian BUMN membuat terobosan dengan membentuk perusahaan perkebunan tebu dalam satu entitas bernama Sugar Co atau PT Sinergi Gula Nusantara (SGN),” katanya.
Fokus Sugar Co tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan gula nasional, meningkatkan kesejahteraan petani tebu, menjaga stabilitas harga gula petani, tetapi juga menjadi produsen bioetanol yang merupakan produk turunan dari tebu sebagai campuran bahan bakar minyak.
Langkah ini sejalan dengan prioritas Presiden Joko Widodo yang selalu menekankan pembangunan ekosistem dan mengurangi ketergantungan atas rantai pasok dunia untuk sektor pangan dan energi.
PTPN juga melakukan langkah strategis dengan membentuk Palm Co atau sebagai perusahaan spin-off PTPN untuk hilirisasi kelapa sawit. Untuk pengembangan produk komoditas lainnya, dikelompokkan ke dalam payung Supporting Co.
Dengan terbentuknya Sugar Co, payung usaha ini menjadi raksasa produsen gula di Tanah Air yang berhasil mengintegrasikan tujuh perusahaan PTPN dan dua cucu perusahaan.
Namun lebih dari itu, Sugar Co juga akan menjadi tulang punggung ketahanan pangan dan salah satu penggerak ketahanan energi nasional dengan produk bioetanol.
Baca: Perindo Perintahkan Kader Partai Sosialisasikan Program ke Masyarakat.
Setali tiga uang, upaya meningkatkan ketahanan pangan dan energi ini juga berdampak terhadap peningkatan pendapatan petani. Pendapatan petani tebu yang sebelumnya Rp 13,1 juta per hectare diupayakan menjadi Rp 32,1 juta per hektare.
Maka dari itu, Erick Thohir tidak terlalu memikirkan isu pencalonan saat ini. Ia menganggap hal tersebut merupakan hal yang lumrah mendekati tahun politik. "Itu sesuatu yang lumrah saja, karena kenapa? Ya itu bagian dinamika politik yang terjadi, ini negara demokrasi,” pungkasnya.
Lihat Juga: Kisah Almarhum Mas Katon, Suporter Nyentrik Timnas Indonesia dari Gunungkidul yang Melegenda
(nag)
tulis komentar anda