Kemendikbud Alokasikan Rp210 Miliar untuk Pengadaan Mesin PCR di RS Pendidikan
Selasa, 14 Juli 2020 - 18:15 WIB
BANDUNG - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengalokasikan anggaran Rp210 miliar untuk pengadaan mesin Polymerase Chain Reaction (PCR), sebagai upaya peningkatan kapasitas dan kemampuan rumah sakit (RS) Pendidikan.
Sekretaris Dirjen Dikti Paristiyani Nurwadani mengatakan, dana sebesar Rp210 miliar dianggarkan sebagai pos dana hibah. Dipakai untuk penyediaan mesin PCR kepada sejumlah fakultas kedokteran terpilih.
“Ini merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Rumah Sakit Pendidikan dan Fakultas Kedokteran di Indonesia,” ujar Paristiyani saat menyerahkan bantuan kepada Unpad di Bandung, Selasa (14/7/2020).
(Baca juga: Putus Mata Rantai COVID-19, PSBM Diterapkan di 3 Kelurahan Dekat Secapa AD )
Menurut dia, Unpad sendiri terpilih menjadi salah satu penerima bantuan mesin PCR. Selain itu, Unpad juga menerima bantuan reagen dan APD.
Dengan dukungan tersebut, RSP perguruan tinggi diharapkan dapat ikut membantu pengujian sampel Covid-19. Saat ini, 32 RSP sudah mampu melakukan pengujian Covid-19 sebanyak 15.000 sampel per hari.
Wakil Rektor Bidang Organisasi dan Perencanaan Unpad Prof. Yanyan M. Yani, PhD dalam keterangan resminya mengatakan, bantuan ini sangat penting untuk mengoptimalkan upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Sejumlah bantuan ini akan dimanfaatkan untuk aktivitas di Rumah Sakit Pendidikan, Rumah Sakit Gigi dan Mulut, serta Laboratorium Sentral.
Unpad sendiri, lanjut Prof. Yanyan, berkomitmen mendukung upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Selain di aspek kesehatan, Unpad juga melakukan penanganan dari sektor psikologi dan ekonomi.
(Baca juga: Cegah COVID-19, Pengalaman Pertama MPLS Dilakukan Secara Daring )
Di bidang psikologi, Unpad membuka layanan konseling daring untuk meminimalkan dampak psikis masyarakat akibat Covid-19. Sementara di bidang ekonomi, Unpad membantu peningkatan kesejahteraan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di masa pandemi dengan meluncurkan program “Buy Unpad”.
Sekretaris Dirjen Dikti Paristiyani Nurwadani mengatakan, dana sebesar Rp210 miliar dianggarkan sebagai pos dana hibah. Dipakai untuk penyediaan mesin PCR kepada sejumlah fakultas kedokteran terpilih.
“Ini merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas Rumah Sakit Pendidikan dan Fakultas Kedokteran di Indonesia,” ujar Paristiyani saat menyerahkan bantuan kepada Unpad di Bandung, Selasa (14/7/2020).
(Baca juga: Putus Mata Rantai COVID-19, PSBM Diterapkan di 3 Kelurahan Dekat Secapa AD )
Menurut dia, Unpad sendiri terpilih menjadi salah satu penerima bantuan mesin PCR. Selain itu, Unpad juga menerima bantuan reagen dan APD.
Dengan dukungan tersebut, RSP perguruan tinggi diharapkan dapat ikut membantu pengujian sampel Covid-19. Saat ini, 32 RSP sudah mampu melakukan pengujian Covid-19 sebanyak 15.000 sampel per hari.
Wakil Rektor Bidang Organisasi dan Perencanaan Unpad Prof. Yanyan M. Yani, PhD dalam keterangan resminya mengatakan, bantuan ini sangat penting untuk mengoptimalkan upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Sejumlah bantuan ini akan dimanfaatkan untuk aktivitas di Rumah Sakit Pendidikan, Rumah Sakit Gigi dan Mulut, serta Laboratorium Sentral.
Unpad sendiri, lanjut Prof. Yanyan, berkomitmen mendukung upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Selain di aspek kesehatan, Unpad juga melakukan penanganan dari sektor psikologi dan ekonomi.
(Baca juga: Cegah COVID-19, Pengalaman Pertama MPLS Dilakukan Secara Daring )
Di bidang psikologi, Unpad membuka layanan konseling daring untuk meminimalkan dampak psikis masyarakat akibat Covid-19. Sementara di bidang ekonomi, Unpad membantu peningkatan kesejahteraan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di masa pandemi dengan meluncurkan program “Buy Unpad”.
(msd)
tulis komentar anda