Anak Sekdes di Kolaka Utara Nyaris Jadi Korban Penculikan Orang Misterius
Kamis, 19 Januari 2023 - 15:11 WIB
KOLAKA UTARA - Kabar adanya percobaan penculikan anak menggemparkan warga Desa Lawata, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Pemerintah kecamatan setempat langsung menerbitkan surat imbauan ke desa-desa agar warganya meningkatkan kewaspadaan.
Informasi yang dirangkum MNC Portal Indonesia, kabar penculikan anak bermula saat korban seorang murid SD yang merupakan anak sekdes setempat nyaris dimasukkan ke dalam mobil Avanza oleh orang tak dikenal (OTK) di Desa Lawata, Selasa (17/1/2023). Aksi tersebut gagal karena langsung tepergok warga.
Zainuddin mengatakan, informasi penculikan anak cepat beredar ke telinga masyarakat hingga menimbulkan keresahan masyarakat. Pihaknya lalu menerbitkan surat imbauan tertanggal 18 Januari 2023 guna disebar ke sejumlah tempat umum, masjid dan lainnya.
"Betul. Kami telah keluarkan surat ke desa untuk merespons kabar penculikan itu karena mengganggu dan meresahkan pikiran masyarakat," ujarnya, Kamis (19/1/2023).
Baca juga: Sidang Tragedi Kanjuruhan, Polisi Sweeping Suporter Arema di Pintu Masuk Kota Surabaya
Inti dari lembaran tersebut meminta masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan kepada para buah hatinya khususnya yang berstatus pelajar SD sederajat. "Sekadar berjaga-jaga saja dan mengingatkan para orang tua yang memiliki anak," katanya.
Informasi yang dirangkum MNC Portal Indonesia, kabar penculikan anak bermula saat korban seorang murid SD yang merupakan anak sekdes setempat nyaris dimasukkan ke dalam mobil Avanza oleh orang tak dikenal (OTK) di Desa Lawata, Selasa (17/1/2023). Aksi tersebut gagal karena langsung tepergok warga.
Zainuddin mengatakan, informasi penculikan anak cepat beredar ke telinga masyarakat hingga menimbulkan keresahan masyarakat. Pihaknya lalu menerbitkan surat imbauan tertanggal 18 Januari 2023 guna disebar ke sejumlah tempat umum, masjid dan lainnya.
"Betul. Kami telah keluarkan surat ke desa untuk merespons kabar penculikan itu karena mengganggu dan meresahkan pikiran masyarakat," ujarnya, Kamis (19/1/2023).
Baca juga: Sidang Tragedi Kanjuruhan, Polisi Sweeping Suporter Arema di Pintu Masuk Kota Surabaya
Inti dari lembaran tersebut meminta masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan kepada para buah hatinya khususnya yang berstatus pelajar SD sederajat. "Sekadar berjaga-jaga saja dan mengingatkan para orang tua yang memiliki anak," katanya.
(msd)
tulis komentar anda