Miris! Botol Miras dan Kondom Bekas Berserakan di Warung-warung Pantai Widuri
loading...

Petugas Satpol PP Kabupaten Pemalang, menemukan botol miras dan kondom bekas pakai di warung remang-remang di Pantai Widuri. Foto/MPI/Aryanto
A
A
A
PEMALANG - Pemadangan miris ditemukan di warung-warung tepi Pantai Widuri, Kabupaten Pemalang, Jawa Barat, saat anggota Satpol PP melakukan razia. Sejumlah botol miras dan kondom bekas, ditemukan berserakan di dalam warung remang-remang tersebut.
Diduga, warung remang-remang tersebut, menjadi tempat mesum dan pesta miras. Selain itu, di dalam warung juga ditemukan bilik-bilik bambu yang diduga sengaja disediakan untuk tempat mesum.
Anggota Satpol PP Kabupaten Pemalang, langsung melakukan razia setelah mendapatkan banyak laporan dari masyarakat, Kamis (5/1/2023). Puluhan anggota Satpol PP menyisir satu-persatu lokasi warung remang-remang yang diduga menjadi tempat mesum.
Kepala Satpol PP Kabupaten Pemalang, Raharjo menegaskan, telah memberikan peringatan keras kepada para pemilik warung, untuk membongkar bilik-bilik bambu yang ada di dalam warung, paling lambat pada Senin (9/1/2023).
"Kita peringatkan paling lambat pada Senin (9/1/2023). Apabila sampai waktu yang ditentukan tidak dibongkar, maka akan kami ambil tindakan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku," tegas Raharjo.
Diduga, warung remang-remang tersebut, menjadi tempat mesum dan pesta miras. Selain itu, di dalam warung juga ditemukan bilik-bilik bambu yang diduga sengaja disediakan untuk tempat mesum.
Anggota Satpol PP Kabupaten Pemalang, langsung melakukan razia setelah mendapatkan banyak laporan dari masyarakat, Kamis (5/1/2023). Puluhan anggota Satpol PP menyisir satu-persatu lokasi warung remang-remang yang diduga menjadi tempat mesum.
Kepala Satpol PP Kabupaten Pemalang, Raharjo menegaskan, telah memberikan peringatan keras kepada para pemilik warung, untuk membongkar bilik-bilik bambu yang ada di dalam warung, paling lambat pada Senin (9/1/2023).
"Kita peringatkan paling lambat pada Senin (9/1/2023). Apabila sampai waktu yang ditentukan tidak dibongkar, maka akan kami ambil tindakan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku," tegas Raharjo.
(eyt)