Ridwan Kamil Ungkap tentang Penyaluran Bantuan Gempa Cianjur
loading...
A
A
A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjelaskan tentang penyaluran bantuan kepada masyarakat terdampak gempa Cianjur . Menurutnya pemberian bantuan tersebut ada berbagai cara.
"Bentuknya kan barang, barangnya kemudian diatur. Kenapa, karena membantu Cianjur itu dua pilihan, yang mau langsung silakan atau lewat pemerintah," kata Ridwan Kamil dalam keterangannya, Kamis (29/12/2022).
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini memberikan tanggapan tersebut terkait dugaan penyelewengan bantuan bencana gempa Cianjur.
Kang Emil menjelaskan, penyaluran bisa dilakukan dengan cara memberikan langsung kepada korban, atau dengan menyalurkannya ke posko-posko pemerintah.
"Saya udah konfirmasi, media juga hati-hati yah. Pertama begini, berikan porsi berita yang adil, kasihan menurut saya Bupati Cianjur," jelas Kang Emil.
Jika penyalurannya melalui posko pemerintah, maka bantuan tersebut kata Kang Emil mesti dikemas ulang. Pasalnya, banyak korban gempa Cianjur yang membutuhkan bantuan, sementara bantuan yang tersedia begitu terbatas.
"Kalau lewat pemerintah pasti diatur, karena mungkin barangnya sedikit yang butuh banyak. Maka, barang yang datang di-repacking supaya yang mendapatkan lebih merata. Jadi saya sendiri tidak meyakini ada dugaan negatif itu," jelasnya.
Dia meyakini, Herman Suherman takkan mungkin mengkorupsi bantuan gempa Cianjur seperti yang dituduhkan tersebut. Sebab menurutnya, musibah yang dialami warga Cianjur terjadi begitu signifikan.
"Tolong media juga berikan klarifikasi seluas-luasnya ke Bupati Cianjur yang menurut saya sedang dapat musibah, ditambah yang seperti ini. Saya kira ini ujiannya luar biasa," pungkasnya.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberi perhatian khusus atau atensi terkait pendistribusian bantuan serta donasi untuk korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.
Sebab, berdasarkan data yang dikantongi KPK , bantuan bencana alam rawan dikorupsi. Demikian disampaikan Ketua Korpri KPK, Cahya H Harefa saat menyerahkan donasi kemanusiaan kepada korban gempa di Cianjur.
Bantuan serta donasi tersebut diserahkan langsung ke Bupati Cianjur, Herman Suherman bersama Sekretaris Daerah, Cecep S Alamsyah di Pendopo Kabupaten Cianjur, Rabu (30/11/2022) lalu.
"Dari histori penanganan perkara oleh KPK, pengelolaan dana bantuan kebencanaan menjadi salah satu modus tindak pidana korupsi para pihak yang menyalahgunakan kewenangannya. Kami tidak ingin hal ini terjadi, oleh karena itu KPK juga memberikan atensi dalam pendistribusian donasi bencana Cianjur ini," kata Cahya melalui keterangan resminya.
Baca: Malam Tahun Baru Jalan Utama Karawang Akan Ditutup.
Cahya menuturkan, KPK melalui Kedeputian Koordinasi Supervisi serta Kedeputian Pencegahan dan Monitoring, secara kontinyu akan melakukan pendampingan kepada pemerintah daerah Cianjur untuk memitigasi dan mencegah terjadinya risiko korupsi dana bantuan alam.
Untuk memperlancar pendistribusian donasi ini, sambung Cahya, Korpri KPK akan menggandeng para komunitas relawan setempat. Diharapkan, seluruh bantuan untuk korban gempa Cianjur tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.
"Agar donasi yang disampaikan tersebut bisa segera terdistribusi langsung kepada para korban yang membutuhkan," ungkap Cahya.
"Bentuknya kan barang, barangnya kemudian diatur. Kenapa, karena membantu Cianjur itu dua pilihan, yang mau langsung silakan atau lewat pemerintah," kata Ridwan Kamil dalam keterangannya, Kamis (29/12/2022).
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini memberikan tanggapan tersebut terkait dugaan penyelewengan bantuan bencana gempa Cianjur.
Kang Emil menjelaskan, penyaluran bisa dilakukan dengan cara memberikan langsung kepada korban, atau dengan menyalurkannya ke posko-posko pemerintah.
"Saya udah konfirmasi, media juga hati-hati yah. Pertama begini, berikan porsi berita yang adil, kasihan menurut saya Bupati Cianjur," jelas Kang Emil.
Jika penyalurannya melalui posko pemerintah, maka bantuan tersebut kata Kang Emil mesti dikemas ulang. Pasalnya, banyak korban gempa Cianjur yang membutuhkan bantuan, sementara bantuan yang tersedia begitu terbatas.
"Kalau lewat pemerintah pasti diatur, karena mungkin barangnya sedikit yang butuh banyak. Maka, barang yang datang di-repacking supaya yang mendapatkan lebih merata. Jadi saya sendiri tidak meyakini ada dugaan negatif itu," jelasnya.
Dia meyakini, Herman Suherman takkan mungkin mengkorupsi bantuan gempa Cianjur seperti yang dituduhkan tersebut. Sebab menurutnya, musibah yang dialami warga Cianjur terjadi begitu signifikan.
"Tolong media juga berikan klarifikasi seluas-luasnya ke Bupati Cianjur yang menurut saya sedang dapat musibah, ditambah yang seperti ini. Saya kira ini ujiannya luar biasa," pungkasnya.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberi perhatian khusus atau atensi terkait pendistribusian bantuan serta donasi untuk korban gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.
Sebab, berdasarkan data yang dikantongi KPK , bantuan bencana alam rawan dikorupsi. Demikian disampaikan Ketua Korpri KPK, Cahya H Harefa saat menyerahkan donasi kemanusiaan kepada korban gempa di Cianjur.
Bantuan serta donasi tersebut diserahkan langsung ke Bupati Cianjur, Herman Suherman bersama Sekretaris Daerah, Cecep S Alamsyah di Pendopo Kabupaten Cianjur, Rabu (30/11/2022) lalu.
"Dari histori penanganan perkara oleh KPK, pengelolaan dana bantuan kebencanaan menjadi salah satu modus tindak pidana korupsi para pihak yang menyalahgunakan kewenangannya. Kami tidak ingin hal ini terjadi, oleh karena itu KPK juga memberikan atensi dalam pendistribusian donasi bencana Cianjur ini," kata Cahya melalui keterangan resminya.
Baca: Malam Tahun Baru Jalan Utama Karawang Akan Ditutup.
Cahya menuturkan, KPK melalui Kedeputian Koordinasi Supervisi serta Kedeputian Pencegahan dan Monitoring, secara kontinyu akan melakukan pendampingan kepada pemerintah daerah Cianjur untuk memitigasi dan mencegah terjadinya risiko korupsi dana bantuan alam.
Untuk memperlancar pendistribusian donasi ini, sambung Cahya, Korpri KPK akan menggandeng para komunitas relawan setempat. Diharapkan, seluruh bantuan untuk korban gempa Cianjur tepat sasaran dan tidak disalahgunakan.
"Agar donasi yang disampaikan tersebut bisa segera terdistribusi langsung kepada para korban yang membutuhkan," ungkap Cahya.
(nag)