Euforia 25 Tahun Burgerkill Kala Pandemi, Hadir Eksotik secara Audio Visual di PVJ

Sabtu, 24 Desember 2022 - 08:47 WIB
loading...
Euforia 25 Tahun Burgerkill...
Personel Burgerkill saat press conference Kala Kini Nanti Supermusic Sembilan Matahari Burgerkill The 25th Kill-versary: It Never Ends di Mall Paris Van Java, Jalan Sukajadi, Kota Bandung, Jumat (23/12/2022). 
A A A
BANDUNG - Pandemi Covid-19 sejak 2020 lalu telah meninggalkan banyak cerita mendalam, tak terkecuali bagi grup band cadas Burgerkill. Band ini mengukuhkan usia 25 tahunnya saat pandemi melanda. Begitupun duka kehilangan sang formatur Burgerkill, Ebenz kala itu.

Mengulas balik kisah perjalanan mereka, Burgerkill bersama Sembilan Matahari yang didukung Supermusic hadir kembali secara visual melalui "Kala Kini Nanti Supermusic Sembilan Matahari Burgerkill The 25th Kill-versary: It Never Ends di Mal Paris Van Java, Jalan Sukajadi, Kota Bandung. Kilas balik perjalanan mereka hadir melalui teknologi video mapping 360 derajat mulai 24 Desember 2022 sampai 4 Januari 2023.

Digital Art Space Kala Kini Nanti ini hadir mengulas kembali anniversary concert Burgerkill yang diadakan secara virtual sebagai cara untuk tetap menemui Begundal -sapaan untuk penggemar Burgerkill- di era pandemi pada penghujung tahun 2020 lalu.

Euforia 25 Tahun Burgerkill Kala Pandemi, Hadir Eksotik secara Audio Visual di PVJ


Dua tahun berlalu, perjalanan Burgerkill tetap tak terhentikan meskipun mengalami kedukaan dengan ditinggal oleh Ebenz sang formatur Burgerkill, dan pergantian vokalis. Dan kini Burgerkill kembali hadir dengan pengalaman yang baru, mengajak para begundal untuk ikut merasakan pengalaman imersif melalui visual dan euforia saat konser virtual saat itu dengan tajuk The 25th Kill-versary: It Never Ends.

"Ini adalah bentuk dedikasi kami Burgerkill, bahwa ini harapan terakhir almarhum Eben yang belum direalisasikan. Kami hadir di sini menyapa fans kami, agar merasakan bagaimana saat itu kami hadir secara visual," kata personel Burgerkill Agung saat press conference di Kala Kini Nanti Digital Art Space, Jumat (23/12/2022).

Menurut dia, di eksibisi ini, Begundal bisa merasakan pengalaman untuk masuk ke dalam ruang, di mana Burgerkill merekam konser virtualnya kala itu. Sekaligus melihat perjalanan Burgerkill dari tahun ke tahun dengan environmental yang mendukung.

Memasuki ruangan tersebut, pengunjung akan dihadapkan dengan teknologi video mapping pada layar 360 derajat seluas 470 sqm, proyek inisiatif Sembilan Matahari dengan Epson Indonesia dan Paris van Java ini menggabungkan seni dan teknologi dalam sebuah wahana interaktif yang memukau.

Euforia 25 Tahun Burgerkill Kala Pandemi, Hadir Eksotik secara Audio Visual di PVJ


“Event kolaborasi dengan sembilan matahari ini adalah moment yang sangat penting, mengingat "25th Anniversary Virtual Concert" adalah gelaran maya yang spektakuler dan belum pernah dilakukan sebelumnya oleh Burgerkill. Konser yang dipadupadankan dengan mapping visual yang megah ini memang patut untuk dikenang,” papar basis Burgerkill Ramdan Agustiana.

Tak hanya itu, virtual concert ini juga didokumentasikan dalam bentuk vinyl dan dvd yang akan dirilis berbarengan dengan eksibisi ini. "Intinya, kami ingin berbagi dengan Begundal melalui kesempatan untuk ikut masuk ke dalam set-nya.” tambah Vicky.

Diketahui, Burgerkill adalah sebuah band hardcore atau metal Indonesia yang reputasinya tidak perlu diragukan lagi. Selain di skala nasional, band independen yang juga dikenal dengan sebutan BK ini telah mengharumkan nama bangsa di berbagai panggung dunia.

25 tahun karir BK diwarnai dengan beragam dinamika, baik dalam tubuh mereka sendiri maupun secara eksternal. Pergantian personel inti, benturan dengan aparat, hingga transisi kembali ke independen setelah sempat menempuh jalur major label, semua itu telah mereka lalui. Ini tentunya memberi dampak yang signifikan bagi pertumbuhan BK. Berbagai tempaan tersebut justru semakin memperkuat jati diri dan eksistensi Burgerkill.

Kisah perjalanan seperti ini lah yang menjadikan Burgerkill terus menjadi sumber inspirasi bagi banyak kalangan. Tidak hanya untuk penggemar loyalnya — para ’Begundal’ — namun juga khalayak yang lebih luas lagi. Burgerkill hari ini adalah cerminan semangat kekuatan, keyakinan, serta perlawanan terhadap berbagai tantangan yang hadir dalam kehidupan.

Sementara itu, CEO Sembilan Matahari, Adi Panuntun sangat bersemangat dengan kolaborasi kedua Sembilan Matahari dengan Burgerkill. “Momen ini adalah upaya Sembilan Matahari untuk berterimakasih kepada Burgerkill, atas berbagai nilai yang pernah diajarkan melalui karya maupun sejarah mereka, dari dulu hingga sekarang," jelas dia.

Milestone perjalanan Burgerkill, kata dia, hampir mirip dengan Sembilan Matahari, hanya beda di canvasnya saja. Burgerkill di musik, Sembilan Matahari di visual. Penggabungan dari keduanya menjadi karya yang monumental, dan layak dinikmati.

"Total ada 10 lagu. Setiap lagi punya gambar bergerak dari inspirasi yang dibangun Burgerkill. Kami ingin yang dilihat di panggung bisa dirasakan di ruangan ini. Ini adalah pengalaman baru untuk menikmati Burgerkill. Kita jadi tahu, bagaimana konsen mereka saat pandemi untuk tampil maksimal di panggung," kata perwakilan Sembilan Matahari Mezan.

Perwakilan Supermusic Tries Pondang Simbolon mengatakan, pihaknya sangat bangga, karena bisa bekerjasama dengan Sembilan Matahari ambil bagian dalam 25 tahun Burgerkill. Eksibisi ini sangat baik dan diharapkan menjadi contoh bagi band lainnya untuk terus berkarya.

"Usia 25 tahun banyak suka dan duka yang telah mereka lewati. Mereka menjalaninya dengan eksistensi sangat baik. Harapannya Burgerkill selalu semangat dan berkarya. Apalagi mereka punya ekspektasi tinggi terhadap musik metal di Indonesia," tutup Tries. Arif budianto
(atk)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4029 seconds (0.1#10.140)