Gempar! Komandan Brigif Kariango Perintahkan Prajurit Makan Puntung Rokok, Kenapa?

Selasa, 13 Desember 2022 - 21:12 WIB
loading...
Gempar! Komandan Brigif Kariango Perintahkan Prajurit Makan Puntung Rokok, Kenapa?
Prajurit Brigif Para Raider 3/TBS menjalani latihan dengan latar belakang pohon trembesi yang rimbun. Penghijauan markas Brigif Kariango dilakukan intensif di era Kolonel Inf Doni Monardo. Foto/dok. Puspen TNI
A A A
MAROS - Banyak pengalaman tak terlupakan menghiasi perjalanan militer Letnan Jenderal TNI (Purn) Doni Monardo . Salah satu yang membekas yakni ketika alumnus Akademi Militer 1985 ini ditugaskan sebagai Komandan Brigadi Infanteri Para Raider 3/Tri Budi Sakti atau lebih dikenal sebagai Brigif Kariango di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Kala itu tahun 2006. Doni sebelumnya menjabat wakil asisten operasi komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Waasops Danpaspampres). Yang menarik, penugasan baru Doni mengundang keheranan seorang seniornya.



“Saya masih ingat, salah seorang senior mengatakan, ‘Ngapain kamu ke Brigif Kariango. Di sana gersang dan prajuritnya bandel-bandel’,” ujar Doni sambil tertawa, dikisahkan staf khususnya, Egy Massadiah, dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (13/12/2022).

Doni sedang berada di sebuah hotel di Makassar ketika mengenang memori tersebut. Dari rooftop hotel, pandangannya mengarah ke Lapangan Karebosi di bawahnya yang terlihat rimbun pohon-pohon trembesi. Minuman khas sarabba dan pisang goreng menemani. Hujan baru saja mengguyur malam itu, 5 Desember 2022.



Dari Makassar, esoknya mantan komandan jenderal Komando Pasukan Khusus (danjen kopassus) ini berangkat ke markas Brigif Kariango. Asal tahu, pada 2006-2008 dia diberi kepercayaan untuk memimpin Brigif Kostrad tersebut.

Kepada senior yang mempertanyakan penugasannya, Doni mengatakan dirinya siap ditugaskan ke Kariango. “Saya bahkan menambahi, ‘izin komandan, saya malah senang’,” tuturnya.

Telan Puntung Rokok

Doni mengisahkan betapa “berantakannya” kondisi brigif saat itu. Bukan saja tandus dan gersang, tetapi tumpukan sampah menggunung di sejumlah titik yang menyebarkan aroma tidak sedap. Belum lagi berbagai kasus “kenakalan” prajurit.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2337 seconds (0.1#10.140)