3 Hari Tak Pulang ke Rumah, Siswa SMA Ditemukan Tewas di Sungai Lematang
loading...
A
A
A
MUARAENIM - Nahas dialami Afrizal alias Rizal Gepenk (18), siswa SMA Negeri 1 Belimbing, Kabupaten Muara Enim. Dirinya ditemukan tewas mengapung di aliran Sungai Lematang, Desa Dangku, Kecamatan Gunung Raja.
Kapolsek Rambang Dangku Muaraenim, AKP Marwan mengatakan, sebelum ditemukan tewas di Sungai Lematang, pelajar SMA tersebut sempat dinyatakan hilang selama tiga hari.
"Sebelum ditemukan dengan kondisi meninggal, pihak keluarga menyebutkan kalau korban sudah tiga hari tidak pulang ke rumah," ujar AKP Marwan, kepada wartawan, Rabu (7/12/2022).
Dijelaskan Marwan, berdasarkan hasil dari olah TKP, pihaknya mendapatkan banyak kejanggalan pada kondisi mayat korban. Sehingga, kuat dugaan Afrizal menjadi korban pembunuhan.
"Kita melihat ada kejanggalan, maka kita minta izin dengan keluarganya agar di autopsi untuk mengetahui dan memastikan penyebab kematiannya. Kalau dengan kondisi sekarang hanya dugaan saja," jelasnya.
Marwan menjelaskan, ketika ditemukan kondisi korban diperkirakan telah meninggal lebih dari tiga hari. Lalu, dari saku celananya didapati KTP kartu vaksin, serta ATM mandiri milik korban.
"Dari jasad korban, kami menemukan dompet milik yang berisi KTP hingga ATM milik Afrizal. Untuk memastikan penyebabnya, kami masih menunggu hasil autopsi," jelasnya.
Sementara itu, Candra (32) warga setempat mengatakan, korban sebelumnya selama tiga hari terakhir menghilang dari rumah tanpa kabar. Menurutnya, pihak keluarga sempat melakukan pencarian.
"Awalnya korban dikira berada di rumah kakaknya. Namun setelah dicek tidak ada. Ketika dicari, kondisinya telah tewas, bapaknya sekarang masih syok," tukasnya.
Kapolsek Rambang Dangku Muaraenim, AKP Marwan mengatakan, sebelum ditemukan tewas di Sungai Lematang, pelajar SMA tersebut sempat dinyatakan hilang selama tiga hari.
"Sebelum ditemukan dengan kondisi meninggal, pihak keluarga menyebutkan kalau korban sudah tiga hari tidak pulang ke rumah," ujar AKP Marwan, kepada wartawan, Rabu (7/12/2022).
Dijelaskan Marwan, berdasarkan hasil dari olah TKP, pihaknya mendapatkan banyak kejanggalan pada kondisi mayat korban. Sehingga, kuat dugaan Afrizal menjadi korban pembunuhan.
"Kita melihat ada kejanggalan, maka kita minta izin dengan keluarganya agar di autopsi untuk mengetahui dan memastikan penyebab kematiannya. Kalau dengan kondisi sekarang hanya dugaan saja," jelasnya.
Marwan menjelaskan, ketika ditemukan kondisi korban diperkirakan telah meninggal lebih dari tiga hari. Lalu, dari saku celananya didapati KTP kartu vaksin, serta ATM mandiri milik korban.
"Dari jasad korban, kami menemukan dompet milik yang berisi KTP hingga ATM milik Afrizal. Untuk memastikan penyebabnya, kami masih menunggu hasil autopsi," jelasnya.
Sementara itu, Candra (32) warga setempat mengatakan, korban sebelumnya selama tiga hari terakhir menghilang dari rumah tanpa kabar. Menurutnya, pihak keluarga sempat melakukan pencarian.
"Awalnya korban dikira berada di rumah kakaknya. Namun setelah dicek tidak ada. Ketika dicari, kondisinya telah tewas, bapaknya sekarang masih syok," tukasnya.
(san)