Hoaks Masif Beredar di Tengah Penanganan Gempa Cianjur, Begini Tanggapan Diskominfo Jabar

Rabu, 30 November 2022 - 20:35 WIB
loading...
A A A
Salah satu contohnya adalah video detik-detik longsor gempa Cianjur yang faktanya adalah video longsor di Palopo, Sulawesi Selatan pada 26 Juni 2020 silam.

Hoaks lainnya, laporan video pergerakan tanah setelah gempa di Cianjur yang menyeret rumah dan bangunan beredar di media sosial TikTok.

Video pergeseran tanah tersebut diklaim terjadi pasca gempa bumi tektonik mengguncang Cianjur, 21 November 2022 lalu.

Hasil pengecekan Tim JSH, rekaman tersebut bukan diambil pascagempa bumi Cianjur, melainkan likuefaksi tanah di Kompleks Perumahan Petobo, Sulawesi Tengah akibat gempa Palu 2018 silam.

"Jadi kesimpulan rekaman pergerakan tanah yang menyeret rumah dan bangunan yang diklaim terjadi pasca gempa Cianjur adalah keliru. Faktanya, itu merupakan likuefaksi tanah pasca gempa Palu 2018 silam," kata Ika.


Menurut Ika, kebanyakan kasus hoaks itu false context dan misleading content terkait gempa Cianjur. Mayoritas adalah jenis false context dimana konten disajikan dengan narasi konteks yang salah dengan memuat video atau foto yang sudah pernah terjadi sebelumnya.

"Atau video yang terjadi di tempat lain, tapi diklaim sebagai kejadian saat gempa di Cianjur," terangnya.

Lebih lanjut Ika mengatakan, hadirnya hoaks di tengah situasi psikologi masyarakat yang traumatik menambah beban bagi masyarakat terdampak serta meresahkan masyarakat umum lainnya.

Oleh karenanya, Ika mengingatkan masyarakat untuk tidak menyebarkan pesan kepada pihak lain ketika menerima pesan berantai tentang gempa dengan sumber yang tidak jelas.

Ketua Jabar Saber Hoaks, Alfianto Yustinova mengatakan, dengan potensi hadirnya informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan tersebut, masyarakat diharapkan tidak langsung percaya atau menyebarkannya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2934 seconds (0.1#10.140)