Upacara HUT PGRI dan Hari Guru Nasional di Kabupaten Halmahera Tengah Berjalan Khidmat
loading...
A
A
A
WEDA - Dalam rangka memperingati HUT PGRI dan Hari Guru Nasional Pemkab Halmahera Tengah menggelar upacara bertempat di Lapangan SMAN 1 Weda.
Bertugas sebagai Pembina Upacara Rusli BM.Djihusin, Pemimpin Upacara Suhardi Kordi, Pembaca UUD 1945 Irfan Jumati, dan Pembaca Ikrar Guru Indonesia Rahima Ibnu. Upacara diikuti seluruh siswa dan guru se- Kecamatan Weda.
Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) menegaskan bahwa platform Merdeka Mengajar yang diluncurkan pada awal tahun ini, sepenuhnya dirancang untuk memenuhi kebutuhan guru akan ruang untuk belajar, berkarya, dan berkolaborasi.
"Platform tersebut kami buat berdasarkan kebutuhan yang ada di lapangan, bukan berdasarkan keinginan kami. Ini adalah perubahan besar cara kerja pemerintahan dalam melayani masyarakat,” ujar Rusli mebacakan pidato Mendikbud.
Dalam platform Merdeka Mengajar, guru bisa mengakses modul pembelajaran dengan gratis, mengunggah dan membagikan konten-konten praktik baik pembelajaran, dan terkoneksi dengan rekan sesama guru dari daerah lain. Guru di Aceh sekarang bisa belajar dari guru di Papua. Guru di Kalimantan bisa menginspirasi guru-guru yang ada di Jawa.
"Saya berterima kasih kepada lebih dari 1,6 juta pengguna platform Merdeka Mengajar, yakni para guru yang mau mencoba hal-hal baru, yang tidak takut untuk berinovasi, yang sadar dan paham bahwa sudah tiba waktunya untuk bertransformasi," ujarnya.
Platform Merdeka Mengajar membuka kesempatan bagi para guru untuk mengikuti program Guru Penggerak yang berbeda dengan program pendidikan yang ada selama ini. Program Guru Penggerak bertujuan untuk menghasilkan generasi baru kepemimpinan pendidikan Indonesia.
Mereka adalah guru yang menomorsatukan murid dalam setiap keputusannya, yang mampu menjadi mentor bagi guru-guru lainnya, dan berani melakukan terobosan-terobosan dalam memperjuangkan yang terbaik bagi muridnya. Inilah generasi baru kepala sekolah dan pengawas.
"Saya pun selalu yakin bahwa ide-ide brilian perlu didukung dengan kesejahteraan para guru. Untuk itulah kami saat ini juga terus memprioritaskan pengangkatan guru honorer sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui seleksi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK). Saya tidak menutup mata bahwa memang masih banyak hal yang perlu disempurnakan dalam program ini. Karena itulah semua dari kita harus bergotong royong agar target kita, yakni satu juta guru diangkat sebagai ASN PPPK, dapat segera terwujud," kata Rusli.
Menurut Mendikbud sekarang adalah waktu yang tepat untuk menyamakan arah perjalanan kita menuju satu tujuan bersama, yakni pendidikan Indonesia yang maju, berkualitas, dan memerdekakan.
"Terus bentangkan layar kapal besar ini tanpa kenal lelah, dengan serempak dan serentak kita hadirkan inovasi dan transformasi, mewujudkan Merdeka Belajar di seluruh penjuru Nusantara,” kata Rusli membacakan pidato Mendikbud.
Pelaksanaan HUT PGRI dan Hari Guru nasional tidak hanya diselenggarakan sebatas upacara bendera, namun juga dilaksanakan kegiatan sosial seperti pembersihan di tempat-tempat ibadah, pemeriksaan kesehatan gratis untuk lansia dan kegiatan lainnya yaitu jalan santai, dan senam kebugaran.
Bertugas sebagai Pembina Upacara Rusli BM.Djihusin, Pemimpin Upacara Suhardi Kordi, Pembaca UUD 1945 Irfan Jumati, dan Pembaca Ikrar Guru Indonesia Rahima Ibnu. Upacara diikuti seluruh siswa dan guru se- Kecamatan Weda.
Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) menegaskan bahwa platform Merdeka Mengajar yang diluncurkan pada awal tahun ini, sepenuhnya dirancang untuk memenuhi kebutuhan guru akan ruang untuk belajar, berkarya, dan berkolaborasi.
"Platform tersebut kami buat berdasarkan kebutuhan yang ada di lapangan, bukan berdasarkan keinginan kami. Ini adalah perubahan besar cara kerja pemerintahan dalam melayani masyarakat,” ujar Rusli mebacakan pidato Mendikbud.
Dalam platform Merdeka Mengajar, guru bisa mengakses modul pembelajaran dengan gratis, mengunggah dan membagikan konten-konten praktik baik pembelajaran, dan terkoneksi dengan rekan sesama guru dari daerah lain. Guru di Aceh sekarang bisa belajar dari guru di Papua. Guru di Kalimantan bisa menginspirasi guru-guru yang ada di Jawa.
"Saya berterima kasih kepada lebih dari 1,6 juta pengguna platform Merdeka Mengajar, yakni para guru yang mau mencoba hal-hal baru, yang tidak takut untuk berinovasi, yang sadar dan paham bahwa sudah tiba waktunya untuk bertransformasi," ujarnya.
Platform Merdeka Mengajar membuka kesempatan bagi para guru untuk mengikuti program Guru Penggerak yang berbeda dengan program pendidikan yang ada selama ini. Program Guru Penggerak bertujuan untuk menghasilkan generasi baru kepemimpinan pendidikan Indonesia.
Mereka adalah guru yang menomorsatukan murid dalam setiap keputusannya, yang mampu menjadi mentor bagi guru-guru lainnya, dan berani melakukan terobosan-terobosan dalam memperjuangkan yang terbaik bagi muridnya. Inilah generasi baru kepala sekolah dan pengawas.
"Saya pun selalu yakin bahwa ide-ide brilian perlu didukung dengan kesejahteraan para guru. Untuk itulah kami saat ini juga terus memprioritaskan pengangkatan guru honorer sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui seleksi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK). Saya tidak menutup mata bahwa memang masih banyak hal yang perlu disempurnakan dalam program ini. Karena itulah semua dari kita harus bergotong royong agar target kita, yakni satu juta guru diangkat sebagai ASN PPPK, dapat segera terwujud," kata Rusli.
Menurut Mendikbud sekarang adalah waktu yang tepat untuk menyamakan arah perjalanan kita menuju satu tujuan bersama, yakni pendidikan Indonesia yang maju, berkualitas, dan memerdekakan.
"Terus bentangkan layar kapal besar ini tanpa kenal lelah, dengan serempak dan serentak kita hadirkan inovasi dan transformasi, mewujudkan Merdeka Belajar di seluruh penjuru Nusantara,” kata Rusli membacakan pidato Mendikbud.
Pelaksanaan HUT PGRI dan Hari Guru nasional tidak hanya diselenggarakan sebatas upacara bendera, namun juga dilaksanakan kegiatan sosial seperti pembersihan di tempat-tempat ibadah, pemeriksaan kesehatan gratis untuk lansia dan kegiatan lainnya yaitu jalan santai, dan senam kebugaran.
(ars)