Tangkal Perundungan di Sekolah, Jabar Perkuat Kurikulum Berbasis Kearifan Lokal
loading...
A
A
A
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat memperkuat kurikulum berbasis kearifan lokal. Penguatan kurikulum yang merupakan bagian dari program Merdeka Belajar itu salah satunya bertujuan untuk menekan aksi kekerasan di sekolah, seperti perundungan atau bullyng.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, lewat penerapan kurikulum berbasis kearifan lokal, para pelajar di Jabar bakal memiliki karakter kuat berbasis budaya. Diharapkan pula, kasus-kasus perundungan hingga kekerasan seksual di lingkungan sekolah tak terjadi lagi di Jabar.
"Kami sudah panjang eksperimentasinya, kalau berkenan bisa direplikasi sesuai kearifan lokal nusantara sehingga ini menjadi sebuah percontohan," kata Ridwan Kamil dalam keterangannya, Jumat (25/11/2022).
Baca juga: Tanggap Darurat Gempa Cianjur, Tim Peduli Bencana PKB Salurkan Bantuan
Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, sebagai simbolisasi penguatan kurikulum kearifan lokal, pihaknya juga sudah meresmikanTugu Sekolah Model Profil Pelajar Pancasila Jabar Masagi di SMA Negeri 25 Bandung, Kamis (24/11/2022) kemarin.
Peresmian tugu berbentuk senjata khas Jabar, kujang itu dikemas dalam kegiatan bertajuk "Niti Bukti Sakola Masagi dari Jawa Barat untuk Indonesia" dan dihadiri sekitar 1.500 peserta didik SMA/SMK/SLB dari 16 sekolah se-Jabar.
Lebih lanjut, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, Jabar mendapatkan apresiasi dari Kemendikbudristek terkait tiga program Merdeka Belajar, yaitu literasi, numerasi, dan karakter. Khusus pendidikan karakter, kata dia, Jabar sangat siap menerapkannya.
"Ini usaha sudah berlangsung hampir 5 tahun yakni menyiapkan sebuah kurikulum pendidikan karakter berbasis kearifan lokal dari irisan 3 budaya," katanya.
Kang Emil pun berharap, seiring kehadiranTugu Sekolah Model Profil Pelajar Pancasila Jabar Masagi, seluruh sekolah di Jabar dapat mengimplementasikan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal secara maksimal.
"Sehingga para orang tua insya Allah tenang menitipkan anaknya bersekolah di Jawa Barat karena pendidikan karakternya kita latih juga secara serius," tandasnya.
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, lewat penerapan kurikulum berbasis kearifan lokal, para pelajar di Jabar bakal memiliki karakter kuat berbasis budaya. Diharapkan pula, kasus-kasus perundungan hingga kekerasan seksual di lingkungan sekolah tak terjadi lagi di Jabar.
"Kami sudah panjang eksperimentasinya, kalau berkenan bisa direplikasi sesuai kearifan lokal nusantara sehingga ini menjadi sebuah percontohan," kata Ridwan Kamil dalam keterangannya, Jumat (25/11/2022).
Baca juga: Tanggap Darurat Gempa Cianjur, Tim Peduli Bencana PKB Salurkan Bantuan
Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, sebagai simbolisasi penguatan kurikulum kearifan lokal, pihaknya juga sudah meresmikanTugu Sekolah Model Profil Pelajar Pancasila Jabar Masagi di SMA Negeri 25 Bandung, Kamis (24/11/2022) kemarin.
Peresmian tugu berbentuk senjata khas Jabar, kujang itu dikemas dalam kegiatan bertajuk "Niti Bukti Sakola Masagi dari Jawa Barat untuk Indonesia" dan dihadiri sekitar 1.500 peserta didik SMA/SMK/SLB dari 16 sekolah se-Jabar.
Lebih lanjut, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, Jabar mendapatkan apresiasi dari Kemendikbudristek terkait tiga program Merdeka Belajar, yaitu literasi, numerasi, dan karakter. Khusus pendidikan karakter, kata dia, Jabar sangat siap menerapkannya.
"Ini usaha sudah berlangsung hampir 5 tahun yakni menyiapkan sebuah kurikulum pendidikan karakter berbasis kearifan lokal dari irisan 3 budaya," katanya.
Kang Emil pun berharap, seiring kehadiranTugu Sekolah Model Profil Pelajar Pancasila Jabar Masagi, seluruh sekolah di Jabar dapat mengimplementasikan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal secara maksimal.
"Sehingga para orang tua insya Allah tenang menitipkan anaknya bersekolah di Jawa Barat karena pendidikan karakternya kita latih juga secara serius," tandasnya.