Tangkal Perundungan di Sekolah, Jabar Perkuat Kurikulum Berbasis Kearifan Lokal 

Sabtu, 26 November 2022 - 07:17 WIB
loading...
Tangkal Perundungan di Sekolah, Jabar Perkuat Kurikulum Berbasis Kearifan Lokal 
Jawa Barat memperkuat kurikulum berbasis kearifan lokal untuk tangkap perundungan di sekolah
A A A
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat memperkuat kurikulum berbasis kearifan lokal. Penguatan kurikulum yang merupakan bagian dari program Merdeka Belajar itu salah satunya bertujuan untuk menekan aksi kekerasan di sekolah, seperti perundungan atau bullyng.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, lewat penerapan kurikulum berbasis kearifan lokal, para pelajar di Jabar bakal memiliki karakter kuat berbasis budaya. Diharapkan pula, kasus-kasus perundungan hingga kekerasan seksual di lingkungan sekolah tak terjadi lagi di Jabar.

"Kami sudah panjang eksperimentasinya, kalau berkenan bisa direplikasi sesuai kearifan lokal nusantara sehingga ini menjadi sebuah percontohan," kata Ridwan Kamil dalam keterangannya, Jumat (25/11/2022).

Baca juga: Tanggap Darurat Gempa Cianjur, Tim Peduli Bencana PKB Salurkan Bantuan

Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, sebagai simbolisasi penguatan kurikulum kearifan lokal, pihaknya juga sudah meresmikanTugu Sekolah Model Profil Pelajar Pancasila Jabar Masagi di SMA Negeri 25 Bandung, Kamis (24/11/2022) kemarin.

Peresmian tugu berbentuk senjata khas Jabar, kujang itu dikemas dalam kegiatan bertajuk "Niti Bukti Sakola Masagi dari Jawa Barat untuk Indonesia" dan dihadiri sekitar 1.500 peserta didik SMA/SMK/SLB dari 16 sekolah se-Jabar.

Lebih lanjut, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, Jabar mendapatkan apresiasi dari Kemendikbudristek terkait tiga program Merdeka Belajar, yaitu literasi, numerasi, dan karakter. Khusus pendidikan karakter, kata dia, Jabar sangat siap menerapkannya.

"Ini usaha sudah berlangsung hampir 5 tahun yakni menyiapkan sebuah kurikulum pendidikan karakter berbasis kearifan lokal dari irisan 3 budaya," katanya.

Kang Emil pun berharap, seiring kehadiranTugu Sekolah Model Profil Pelajar Pancasila Jabar Masagi, seluruh sekolah di Jabar dapat mengimplementasikan pendidikan karakter berbasis kearifan lokal secara maksimal.

"Sehingga para orang tua insya Allah tenang menitipkan anaknya bersekolah di Jawa Barat karena pendidikan karakternya kita latih juga secara serius," tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi mengatakan, kurikulum pendidikan karakter berbasis kearifan lokal menjadi bagian dari Jabar Masagi, program besar yang diusung Pemprov Jabar dalam membumikan pendidikan karakter dalam konteks muatan lokal (mulok).

Terlebih, kata Dedi, pihaknya juga sudah meluncurkan beberapa program dalam mewujudkan Jabar Masagi, di antaranya pendidikan antikorupsi, antiradikalisme, hingga kurikulum mitra industri.

"Pada saat itu disatukan, ternyata pembentukan karakter sangat dibutuhkan dalam rangka mengikat itu semua," katanya.

Dedi juga menyebut, penerapan kurikulum pendidikan karakter berbasis kearifan lokal menjadi penangkal isu intoleran, radikalisme, hingga kekerasan yang kerap dialamatkan kepada Provinsi Jabar.

"Makanya, kita juga ada inovasi yang namanya 7 hari berkarakter. Saya berharap 7 hari berkarakter itu dilakukan supaya nanti anak-anak itu punya karakter dan mereka bisa melakukannya," jelas Dedi.

Dedi menambahkan, kehadiranTugu Sekolah Model Profil Pelajar Pancasila Jabar Masagi juga menjadikado bagi guru di Hari Guru yang jatuh pada 25 November 2022 besok.

"Ini adalah bagian dari kado ulang tahun yang kita persembahkan di Hari Guru. Setelah kegiatan ini, maka 16 sekolah perwakilan KCD (Kantor Cabang Disdik) Jabar yang hadir dalam kegiatan ini bakal menjadi piloting di setiap KCD di Jabar," tandas Dedi.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1415 seconds (0.1#10.140)