Menegangkan, Sensus Regsosek Diwarnai Aski Kejar-kejaran dengan Gelandangan
loading...
A
A
A
MAJALENGKA - Aksi menegangkan terjadi di Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Minggu (30/10/2022) malam. Aksi kejar-kejaran mewarnai pelaksanaan sensus Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) yang dilaksanakan petugas Badan Pusat Statistik (BPS).
Petugas Satpol PP Kecamatan Kadipaten, terlibat aksi kejar-kejaran dengan seorang gelandangan yang mencoba melarikan diri saat dilakukan sensus Regsosek oleh petugas BPS. Gelandangan itu kedapatan membawa senjata tajam (Sajam) jenis pisau dapur.
Peristiwa kejar-kejaran tersebut, terjadi saat petugas gabungan untuk sensus Regsosek dari Satpol PP, Dinas Sosial, dan BPS mendatangi sejumlah gelandangan dan pengamen yang tidur di sejumlah teras di area Pasar Kadipaten.
Kepala BPS Kabupaten Majalengka, Jerison Sumual mengaku, sengaja melaksanakan sensus Regsosek pada malam hari, karena menyesuaikan dengan aktifitas para gelandangan dan pengemis yang berhenti di malam hari.
"Kami sengaja memilih untuk melaksanakan sensus Regsosek pada malam hari, karena para gelandangan dan pengemis sedang istirahat. Ada empat titik yang kami sasar dalam sensus Regsosek ini, dan berhasil mendata 11 orang gelandangan serta pengemis," tuturnya.
Sensus Regsosek khusus untuk para gelandangan dan pengemis yang digelar pada malam hari tersebut, dilaksanakan oleh empat tim gabungan yang disebar di wilayah Cikijing, Maja, Rajagaluh, dan Kadipaten.
Salah seorang gelandangan yang menjalani sensus Regsosek, Samsudin mengaku, sudah dua tahun tinggal di area Pasar Kadipaten, karena memang sudah tidak memiliki rumah untuk tempat tinggal. Dia juga tidak memiliki kartu identitas diri.
Petugas Satpol PP Kecamatan Kadipaten, terlibat aksi kejar-kejaran dengan seorang gelandangan yang mencoba melarikan diri saat dilakukan sensus Regsosek oleh petugas BPS. Gelandangan itu kedapatan membawa senjata tajam (Sajam) jenis pisau dapur.
Peristiwa kejar-kejaran tersebut, terjadi saat petugas gabungan untuk sensus Regsosek dari Satpol PP, Dinas Sosial, dan BPS mendatangi sejumlah gelandangan dan pengamen yang tidur di sejumlah teras di area Pasar Kadipaten.
Kepala BPS Kabupaten Majalengka, Jerison Sumual mengaku, sengaja melaksanakan sensus Regsosek pada malam hari, karena menyesuaikan dengan aktifitas para gelandangan dan pengemis yang berhenti di malam hari.
"Kami sengaja memilih untuk melaksanakan sensus Regsosek pada malam hari, karena para gelandangan dan pengemis sedang istirahat. Ada empat titik yang kami sasar dalam sensus Regsosek ini, dan berhasil mendata 11 orang gelandangan serta pengemis," tuturnya.
Sensus Regsosek khusus untuk para gelandangan dan pengemis yang digelar pada malam hari tersebut, dilaksanakan oleh empat tim gabungan yang disebar di wilayah Cikijing, Maja, Rajagaluh, dan Kadipaten.
Salah seorang gelandangan yang menjalani sensus Regsosek, Samsudin mengaku, sudah dua tahun tinggal di area Pasar Kadipaten, karena memang sudah tidak memiliki rumah untuk tempat tinggal. Dia juga tidak memiliki kartu identitas diri.
(eyt)