IDI Makassar Apresiasi Langkah Pemprov Sulsel Siapkan Rapid Test Gratis
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Makassar mengapresiasi langkah Pemprov Sulsel menyiapkan rapid test gratis bagi warga yang akan bepergian, baik antar kabupaten atau kota, maupun antar provinsi dengan keberangkatan dari Kota Makassar.
"Dengan rapid test, walau bukan menegakkan diagnosa COVID-19 , tapi bisa sejak awal mengetahui apakah dalam tubuh reaktif atau non reaktif. Dengan program ini, tentunya akan membantu warga yang hendak bepergian, khususnya mereka yang melakukan perjalanan antar kota, antar provinsi," kata Ketua IDI Makassar, dr Siswanto Wahab dalam siaran persnya.
Menurut Siswanto, langkah pemprov ini menjawab keluhan masyarakat selama ini soal rapid test berbayar.
"Nah kasihan orang yang punya keterbatasan ekonomi, program ini sangat menyentuh masyakat, IDI Makassar memberi apresiasi," sambung Siswanto.
Humas IDI Kota Makassar, dr Wachyudi Muchsin menambahkan, program rapid test ini perlu dikawal baik. Sebab, fasilitas ini kata dia bisa menekan penyebaran COVID-19 dengan mendeteksi dini orang-orang yang sudah terpapar virus corona.
"Pendaftar sudah mencapai 1.600-an orang di mana pelayanan perhari dibatasi sampai 250 orang dengan pembagian jam berkunjung sesuai protap kesehatan yang ketat," kata Wachyudi.
Dalam kesempatan itu, Wachyudi jugamembantah isu yang berkembang mengenai IDI Makassar berseberangan dengan Pemprov Sulsel.
"Dengan sistem partisipasi aktif yang dibangun, termasuk IDI sebagai organisasi profesi membuat gubernur bisa menjadi superhero membebaskan Sulsel dari corona dengan program yang sistematis," ujar Yudi, sapaan Wachyudi.
"Dengan rapid test, walau bukan menegakkan diagnosa COVID-19 , tapi bisa sejak awal mengetahui apakah dalam tubuh reaktif atau non reaktif. Dengan program ini, tentunya akan membantu warga yang hendak bepergian, khususnya mereka yang melakukan perjalanan antar kota, antar provinsi," kata Ketua IDI Makassar, dr Siswanto Wahab dalam siaran persnya.
Menurut Siswanto, langkah pemprov ini menjawab keluhan masyarakat selama ini soal rapid test berbayar.
"Nah kasihan orang yang punya keterbatasan ekonomi, program ini sangat menyentuh masyakat, IDI Makassar memberi apresiasi," sambung Siswanto.
Humas IDI Kota Makassar, dr Wachyudi Muchsin menambahkan, program rapid test ini perlu dikawal baik. Sebab, fasilitas ini kata dia bisa menekan penyebaran COVID-19 dengan mendeteksi dini orang-orang yang sudah terpapar virus corona.
"Pendaftar sudah mencapai 1.600-an orang di mana pelayanan perhari dibatasi sampai 250 orang dengan pembagian jam berkunjung sesuai protap kesehatan yang ketat," kata Wachyudi.
Dalam kesempatan itu, Wachyudi jugamembantah isu yang berkembang mengenai IDI Makassar berseberangan dengan Pemprov Sulsel.
"Dengan sistem partisipasi aktif yang dibangun, termasuk IDI sebagai organisasi profesi membuat gubernur bisa menjadi superhero membebaskan Sulsel dari corona dengan program yang sistematis," ujar Yudi, sapaan Wachyudi.
(luq)