TGIPF Kantongi Bukti Kuat untuk Ungkap Tragedi Kanjuruhan
loading...
A
A
A
Berbagai alat bukti penting juga sudah didapatkan. Misalnya CCTV di dalam stadion yang bisa memberikan gambaran yang lebih jelas tentang peristiwa kerusuhan pada malam itu. Video-video ini menggambarkan sejumlah kejadian di berbagai titik.
“Berbagai alat bukti penting yang kita dapatkan ini, nantinya akan memperkuat dan mempertajam analisis kita sehingga peristiwa Kanjuruhan ini dapat kita ungkap secara menyeluruh dan independen,” sambung Sekretaris TGIPF, Nur Rochmad yang juga adalah mantan Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum) Kejaksaan Agung (Kejagung).
Keterangan tentang penggunaan gas air mata juga sedang dikumpulkan dan didalami oleh tim, baik dari pihak pengamanan, panitia pelaksana, maupun dari pihak korban.
"Tim TGIPF akan melanjutkan kegiatannya mengunjungi Stadion Kanjuruhan untuk memastikan kondisi dan standar kelayakan stadion, termasuk pintu-pintu dan kelengkapan personel petugas (steward) di setiap pintu," paparnya.
Korban luka yang telah kembali ke rumah juga akan ditemui tim untuk mendapatkan kesaksian yang lebih utuh tentang peristiwa malam itu. Demikian juga keterangan sejumlah dokter yang menangani para korban.
Tim yang diketuai langsung oleh Menko Polhukam Mahfud MD ini praktis bekerja 24 jam untuk memenuhi ekspektasi publik atas pentingnya segera menghasikan pencarian fakta yang menyeluruh atas tragedi Kanjuruhan.
“Berbagai alat bukti penting yang kita dapatkan ini, nantinya akan memperkuat dan mempertajam analisis kita sehingga peristiwa Kanjuruhan ini dapat kita ungkap secara menyeluruh dan independen,” sambung Sekretaris TGIPF, Nur Rochmad yang juga adalah mantan Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum) Kejaksaan Agung (Kejagung).
Keterangan tentang penggunaan gas air mata juga sedang dikumpulkan dan didalami oleh tim, baik dari pihak pengamanan, panitia pelaksana, maupun dari pihak korban.
"Tim TGIPF akan melanjutkan kegiatannya mengunjungi Stadion Kanjuruhan untuk memastikan kondisi dan standar kelayakan stadion, termasuk pintu-pintu dan kelengkapan personel petugas (steward) di setiap pintu," paparnya.
Korban luka yang telah kembali ke rumah juga akan ditemui tim untuk mendapatkan kesaksian yang lebih utuh tentang peristiwa malam itu. Demikian juga keterangan sejumlah dokter yang menangani para korban.
Tim yang diketuai langsung oleh Menko Polhukam Mahfud MD ini praktis bekerja 24 jam untuk memenuhi ekspektasi publik atas pentingnya segera menghasikan pencarian fakta yang menyeluruh atas tragedi Kanjuruhan.
(san)