Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Dibongkar, Keluarga Korban Ngamuk
loading...
A
A
A
MALANG - Pertemuan audiensi antara keluarga korban Tragedi Kanjuruhan dan kontraktor pengerjaan proyek renovasi Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur berlangsung alot.
Pertemuan yang dilakukan pasca pembongkaran dinding dan konstruksi pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, diwarnai tensi tinggi karena kemarahan keluarga korban.
Puluhan keluarga korban melakukan audiensi pertemuan dengan PT Waskita Karya. Terlihat beberapa keluarga korban di antaranya Nuri Hidayat dan Devi Athok, serta sejumlah keluarga korban, pada Rabu petang (24/7/2024).
Vino Teguh Pramudia, selaku Projects Manajer PT Waskita Karya mengawali penjelasannya dengan permintaan maaf kepada keluarga korban. Pihaknya selaku operator pengerjaan proyek renovasi Stadion Kanjuruhan, Malang, mengakui ada kekurangan komunikasi sehingga menyebabkan adanya ketidakjelasan informasi yang diterima keluarga korban.
"Pertama-tama saya atas nama pribadi mewakili instansi atas pelaksanaan renovasi Stadion Kanjuruhan meminta maaf ke dalam-dalamnya kepada para keluarga korban. Akibat kesalahan kami atas pelaksanaan renovasi di gate 13," ucap Vino, dalam pertemuan dengan keluarga korban.
Menurutnya, tindakan pembongkaran itu yang akhirnya disesalinya. Bahkan ia merasa awalnya berat dan sangat terpaksa melakukan pembongkaran karena adanya alat berat yang akan digunakan, untuk penguatan struktur bangunan.
"Kami minta maaf sebesar-besarnya kurang memberikan informasi sedetail-detailnya kepada bapak ibu, dan itu yang saya sesali sampai hari ini. Kenapa saya tidak melakukan komunikasi yang cukup intens terkait pelaksanaan renovasi di pintu 13," terangnya.
Pertemuan yang dilakukan pasca pembongkaran dinding dan konstruksi pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, diwarnai tensi tinggi karena kemarahan keluarga korban.
Puluhan keluarga korban melakukan audiensi pertemuan dengan PT Waskita Karya. Terlihat beberapa keluarga korban di antaranya Nuri Hidayat dan Devi Athok, serta sejumlah keluarga korban, pada Rabu petang (24/7/2024).
Vino Teguh Pramudia, selaku Projects Manajer PT Waskita Karya mengawali penjelasannya dengan permintaan maaf kepada keluarga korban. Pihaknya selaku operator pengerjaan proyek renovasi Stadion Kanjuruhan, Malang, mengakui ada kekurangan komunikasi sehingga menyebabkan adanya ketidakjelasan informasi yang diterima keluarga korban.
"Pertama-tama saya atas nama pribadi mewakili instansi atas pelaksanaan renovasi Stadion Kanjuruhan meminta maaf ke dalam-dalamnya kepada para keluarga korban. Akibat kesalahan kami atas pelaksanaan renovasi di gate 13," ucap Vino, dalam pertemuan dengan keluarga korban.
Menurutnya, tindakan pembongkaran itu yang akhirnya disesalinya. Bahkan ia merasa awalnya berat dan sangat terpaksa melakukan pembongkaran karena adanya alat berat yang akan digunakan, untuk penguatan struktur bangunan.
"Kami minta maaf sebesar-besarnya kurang memberikan informasi sedetail-detailnya kepada bapak ibu, dan itu yang saya sesali sampai hari ini. Kenapa saya tidak melakukan komunikasi yang cukup intens terkait pelaksanaan renovasi di pintu 13," terangnya.