Penuh Kasih Sayang, Prajurit TNI Rehab Sekolah Mirip Kandang Ayam
loading...
A
A
A
Gotong royong yang tumbuh di tengah masyarakat, untuk turun tangan membantu para prajurit TNI AD yang bekerja keras mewujudkan sekolah dan tempat ibadah layak huni tersebut, juga bagian dari upaya membangun kebersamaan antar umat beragama sehingga terbangun toleransi yang utuh di tenga masyarakat.
(Baca juga: Tiba-tiba Armuji Mengundurkan Diri Sebagai Bacawawali Surabaya )
Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Amarasi Timur, Yoktan Boymau mengatakan, sekolah yang saat ini sedang direhap oleh prajurit TNI AD bersama masyarakat, merupakan sekolah satu atap yang menaungi SD dan SMP.
"Sekolah ini dibangun secara sukarela pada tahun 2017 silam. Para gurunya juga masih berstatus honorer, namun mereka penuh semangat mengajar untuk mencerdaskan anak-anak di desa terpencil ini," tegasnya.
Bukan hanya bangunan fisik sekolah yang mulai hancur. Yoktan mengakui, fasilitas buku-buku penunjang belajar mengajar juga sangat terbatas. Bahkan, diakuinya buku pelajaran tersebut banyak yang meminjam ke sekolah tetangga.
Rasa syukur atas bantuan pemerintah dan TNI AD, yang membangun sekolah satu atap di Desa Oebesi juga diungkapkan Komite Sekolah, Ibrahim Pae. Selama ini diakuinya, sekolah sering libur saat musim penghujan karena atapnya sering bocor,
"Sekolah ini memang sudah tidak layak lagi, karena dibangun secara sukarela sejak 2017 silam. Terimakasih untuk TNI AD dan pemerintah yang telah memperbaiki sekolah ini," ujarnya.
Lihat Juga: Dua Jenderal Kopassus Paling Disegani Ini Sangat Dekat dengan Gus Dur, Kini Ikuti Jejaknya Jadi Presiden
(Baca juga: Tiba-tiba Armuji Mengundurkan Diri Sebagai Bacawawali Surabaya )
Wakil Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Amarasi Timur, Yoktan Boymau mengatakan, sekolah yang saat ini sedang direhap oleh prajurit TNI AD bersama masyarakat, merupakan sekolah satu atap yang menaungi SD dan SMP.
"Sekolah ini dibangun secara sukarela pada tahun 2017 silam. Para gurunya juga masih berstatus honorer, namun mereka penuh semangat mengajar untuk mencerdaskan anak-anak di desa terpencil ini," tegasnya.
Bukan hanya bangunan fisik sekolah yang mulai hancur. Yoktan mengakui, fasilitas buku-buku penunjang belajar mengajar juga sangat terbatas. Bahkan, diakuinya buku pelajaran tersebut banyak yang meminjam ke sekolah tetangga.
Rasa syukur atas bantuan pemerintah dan TNI AD, yang membangun sekolah satu atap di Desa Oebesi juga diungkapkan Komite Sekolah, Ibrahim Pae. Selama ini diakuinya, sekolah sering libur saat musim penghujan karena atapnya sering bocor,
"Sekolah ini memang sudah tidak layak lagi, karena dibangun secara sukarela sejak 2017 silam. Terimakasih untuk TNI AD dan pemerintah yang telah memperbaiki sekolah ini," ujarnya.
Lihat Juga: Dua Jenderal Kopassus Paling Disegani Ini Sangat Dekat dengan Gus Dur, Kini Ikuti Jejaknya Jadi Presiden
(eyt)