Kepri Menjaga Asa Pulihkan Pariwisata Usai Badai Pandemi Covid-19
loading...
A
A
A
Kepala Dinas Pariwisata Kepri Luki Zaiman Prawira menyampaikan pihaknya tengah berupaya keras meyakinkan wisman, bahwa Kepri sangat aman dan nyaman dikunjungi untuk berwisata.
Meski masih dalam suasana pandemi Covid-19, namun perkembangan kasus aktif hanya tersisa 0,1 persen atau 57 orang. Sementara capaian vaksinasi secara umum sudah mencapai 70 persen.
Provinsi Kepri yang secara geografis 96 persennya lautan memiliki segudang potensi pariwisata mulai dari wisata religi, sejarah, adat dan budaya, bahari, hingga keindahan alam yang begitu indah nan alami.
Bahkan, kini terdapat sektor pariwisata lainnya yang potensial dikembangkan untuk menggaet lebih banyak wisman. Harapannya tentu akan mendorong percepatan pemulihan ekonomi dampak pandemi di Kepri.
Pengamat Pariwisata Kepri, Buralimar, menilai daerah ini cocok mengembangkan wisata olahraga atau sport tourism. Kepri memiliki objek wisata olahraga yang belum tentu dimiliki negara lain. Salah satunya kawasan wisata Lagoi Bintan yang dikelilingi hutan hijau dan pemandangan indah. Wisman bisa berolahraga sambil berwisata, misalnya bersepeda.
Setidaknya terdapat tiga jenis kegiatan wisata olahraga bertaraf internasional yang bisa diandalkan di Kepri yakni Tour De Bintan, Bintan Triathlon, dan Ironman 70.3. Ketiga kegiatan itu digelar rutin di Lagoi, Bintan. Namun dua tahun ke belakang sempat vakum akibat pandemi Covid-19.
Agenda wisata olahraga tersebut mampu mendatangkan ribuan peserta dari luar negeri, mulai dari negara-negara Asia hingga Eropa. Pelaksanaan acara itu juga mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Bintan yang memang sangat bergantung dengan sektor pariwisata.
Turis atau wisatawan luar negeri rata-rata menghabiskan Rp1 juta per hari saat berkunjung ke Kepri. Jika ada turis sekitar 2.000 orang maka dalam dua hari kegiatan bisa menghasilkan uang Rp2 miliar.
Meski masih dalam suasana pandemi Covid-19, namun perkembangan kasus aktif hanya tersisa 0,1 persen atau 57 orang. Sementara capaian vaksinasi secara umum sudah mencapai 70 persen.
Provinsi Kepri yang secara geografis 96 persennya lautan memiliki segudang potensi pariwisata mulai dari wisata religi, sejarah, adat dan budaya, bahari, hingga keindahan alam yang begitu indah nan alami.
Bahkan, kini terdapat sektor pariwisata lainnya yang potensial dikembangkan untuk menggaet lebih banyak wisman. Harapannya tentu akan mendorong percepatan pemulihan ekonomi dampak pandemi di Kepri.
Pengamat Pariwisata Kepri, Buralimar, menilai daerah ini cocok mengembangkan wisata olahraga atau sport tourism. Kepri memiliki objek wisata olahraga yang belum tentu dimiliki negara lain. Salah satunya kawasan wisata Lagoi Bintan yang dikelilingi hutan hijau dan pemandangan indah. Wisman bisa berolahraga sambil berwisata, misalnya bersepeda.
Setidaknya terdapat tiga jenis kegiatan wisata olahraga bertaraf internasional yang bisa diandalkan di Kepri yakni Tour De Bintan, Bintan Triathlon, dan Ironman 70.3. Ketiga kegiatan itu digelar rutin di Lagoi, Bintan. Namun dua tahun ke belakang sempat vakum akibat pandemi Covid-19.
Agenda wisata olahraga tersebut mampu mendatangkan ribuan peserta dari luar negeri, mulai dari negara-negara Asia hingga Eropa. Pelaksanaan acara itu juga mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Bintan yang memang sangat bergantung dengan sektor pariwisata.
Turis atau wisatawan luar negeri rata-rata menghabiskan Rp1 juta per hari saat berkunjung ke Kepri. Jika ada turis sekitar 2.000 orang maka dalam dua hari kegiatan bisa menghasilkan uang Rp2 miliar.
Baca Juga