Kepri Menjaga Asa Pulihkan Pariwisata Usai Badai Pandemi Covid-19

Kamis, 29 September 2022 - 08:25 WIB
loading...
Kepri Menjaga Asa Pulihkan Pariwisata Usai Badai Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19, membuat dunia pariwisata di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), dalam dua tahun terakhir mencatat masa-masa kurang menggembirakan. Foto/Ilustrasi/Antara
A A A
TANJUNGPINANG - Badai pandemi Covid-19 yang menerjang Indonesia, sejak MAret 2020, mulai berangsur surut. Pandemi Covid-19 tersebut, berdampak besar terhadap keberlangsungan dunia pariwisata di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).



Dalam dua tahun terakhir, dunia pariwisata di Kepri, mencatat masa-masa kurang menggembirakan. Pembatasan mobilitas manusia akibat pandemi Covid-19, membuat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kepri anjlok.



Pariwisata yang selama ini menjadi andalan daerah berjuluk "Bumi Segantang Lada" itu, sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisman ke Kepri, sepanjang tahun 2020 sebanyak 408.005 orang, kemudian turun 99,24 persen pada 2021 menjadi 3.102 orang.



Jauh sebelum adanya pandemi Covid-19, jumlah kunjungan wisman ke Kepri rata-rata per tahun mencapai 2,5 juta orang. Capaian itu menempatkan Kepri sebagai provinsi penyumbang kunjungan wisman terbesar ketiga nasional setelah Bali, dan Jakarta.

Pada 2022, asa pemulihan sektor pariwisata mulai dipacu Pemprov Kepri melalui koordinasi secara intensif dengan pemerintah pusat, dan seluruh pemangku kebijakan terkait.

Upaya untuk menggairahkan pariwisata di Kepri, bahkan juga pernah dilakukan di tengah situasi pandemi dengan tetap melakukan langkah antisipasi penyebaran Covid-19 kala itu.

Pemerintah mengambil sejumlah kebijakan strategis, guna menjaga tingkat kunjungan wisman saat pandemi. Salah satunya adalah pemberlakuan skema travel bubble atau gelembung perjalanan wisata antara Batam-Bintan-Singapura atau disebut BBS.

Meskipun di awal penerapan travel bubble belum membuat wisman leluasa berkunjung ke Kepri, tapi kebijakan itu kemudian mampu mendatangkan puluhan wisman per hari melalui pintu masuk Pelabuhan Internasional Nongsa Batam, dan Lagoi Bintan terhitung mulai 24 Februari 2022.



Seiring dengan membaiknya penanganan Covid-19, dan tingginya capaian vaksinasi di Kepri, sektor pariwisata di provinsi itu mulai berangsur menggeliat yang ditandai dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisman pada April-Juli 2022.

BPS mencatat, dalam kurun waktu empat bulan itu, terdapat 175 ribu wisman berkunjung ke Kepri. Mayoritas wisman berasal dari negara tetangga Singapura, dan Malaysia, yang selama ini memang menjadi penyumbang kunjungan wisman terbesar Kepri karena berbatasan langsung secara geografis.

Khusus kunjungan wisman Kepri bulan Juli 2022, juga mencatat angka terbesar dibanding bulan-bulan sebelumnya, yaitu sebanyak 80 ribu orang. Kondisi ini membuat Pemprov Kepri optimistis jumlah kunjungan wisman makin bertambah.

Bahkan, ditargetkan menyentuh angka satu juta orang sampai akhir tahun 2022. Dengan sisa waktu tahun 2022, Pemprov Kepri yakin bisa mendatangkan sebanyak 100-200 ribu kunjungan wisman per bulan.

Berbagai upaya dilakukan Pemprov Kepri melalui Dinas Pariwisata guna mengejar target satu juta wisman antara lain dengan menggelar kegiatan-kegiatan pariwisata bertaraf internasional, seperti Tour De Bintan yang akan dilaksanakan di Kabupaten Bintan pada 14-16 Oktober 2022.



Selain itu, giat promosi pariwisata Kepri ke luar negeri juga terus dilakukan melalui kerja sama di bidang pariwisata antarnegara, terutama dengan negeri jiran Singapura dan Malaysia.

Bahkan dalam waktu dekat, Gubernur Kepri Ansar Ahmad akan bertandang menghadiri kunjungan acara tourism halal di Johor, Malaysia sekaligus membicarakan kerja sama pariwisata. Hal yang sama juga akan dilakukan dengan Menteri Pariwisata Singapura.

Kepala Dinas Pariwisata Kepri Luki Zaiman Prawira menyampaikan pihaknya tengah berupaya keras meyakinkan wisman, bahwa Kepri sangat aman dan nyaman dikunjungi untuk berwisata.

Meski masih dalam suasana pandemi Covid-19, namun perkembangan kasus aktif hanya tersisa 0,1 persen atau 57 orang. Sementara capaian vaksinasi secara umum sudah mencapai 70 persen.

Provinsi Kepri yang secara geografis 96 persennya lautan memiliki segudang potensi pariwisata mulai dari wisata religi, sejarah, adat dan budaya, bahari, hingga keindahan alam yang begitu indah nan alami.



Bahkan, kini terdapat sektor pariwisata lainnya yang potensial dikembangkan untuk menggaet lebih banyak wisman. Harapannya tentu akan mendorong percepatan pemulihan ekonomi dampak pandemi di Kepri.

Pengamat Pariwisata Kepri, Buralimar, menilai daerah ini cocok mengembangkan wisata olahraga atau sport tourism. Kepri memiliki objek wisata olahraga yang belum tentu dimiliki negara lain. Salah satunya kawasan wisata Lagoi Bintan yang dikelilingi hutan hijau dan pemandangan indah. Wisman bisa berolahraga sambil berwisata, misalnya bersepeda.

Setidaknya terdapat tiga jenis kegiatan wisata olahraga bertaraf internasional yang bisa diandalkan di Kepri yakni Tour De Bintan, Bintan Triathlon, dan Ironman 70.3. Ketiga kegiatan itu digelar rutin di Lagoi, Bintan. Namun dua tahun ke belakang sempat vakum akibat pandemi Covid-19.

Agenda wisata olahraga tersebut mampu mendatangkan ribuan peserta dari luar negeri, mulai dari negara-negara Asia hingga Eropa. Pelaksanaan acara itu juga mampu meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Bintan yang memang sangat bergantung dengan sektor pariwisata.

Turis atau wisatawan luar negeri rata-rata menghabiskan Rp1 juta per hari saat berkunjung ke Kepri. Jika ada turis sekitar 2.000 orang maka dalam dua hari kegiatan bisa menghasilkan uang Rp2 miliar.



Buralimar berharap pemerintah pusat khususnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung penuh pengembangan industri wisata olahraga di Kepri, guna memikat wisman.

Seperti diketahui Tour De Bintan sendiri menjadi ajang balap sepeda terbesar di Asia yang digelar di Kabupaten Bintan, Kepri. Sementara Ironman 70.3 juga digelar di Bintan. Ironman 70.3 adalah lomba triathlon yang mengadu kecepatan dan kekuatan yang memadukan olahraga renang, bersepeda dan lari.

Ketiga agenda wisata olahraga itu didorong bisa masuk kalendar pariwisata nasional sebagai sektor pariwisata prioritas. Apalagi saat ini tren wisata olahraga masuk ke dalam 17 subsektor ekonomi kreatif. Kemenparekraf diharapkan dapat mendukung pelaksanaan acara Tour De Bintan 2022 dengan memfasilitasi promosi hingga membantu operasional kegiatan.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4099 seconds (0.1#10.140)