Gugus Pulau Sungai Banyuasin Bakal Jadi Destinasi Wisata Andalan
loading...
A
A
A
PANGKALAN BALAI - Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, mengundang investor dari dalam dan luar negeri untuk menggarap ekowisata di Gugus Pulau Sungai Banyuasin yang bakal dijadikan destinasi wisata andalan di Sumatera Selatan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah penelitian dan pengembangan (bappeda litbang) Kabupaten Banyuasin Erwin Ibrahim di Pangkalan Balai, Kamis, mengatakan, rencana pengembangan lokasi ekowisata di salah satu gugus pulau itu sudah mendapatkan lampu hijau dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Pada prinsipnya pemerintah pusat sangat mendukung, tapi ingin melihat sejauh mana usaha dari kabupatennya dulu. Nanti jika ada perkembangan, tentunya akan ada dukungan dana,” kata Erwin.
Ia mengatakan sementara ini terdapat beberapa investor yang sudah menyatakan minat, namun akan melakukan studi kelayakan terlebih dahulu.
Hadirnya investasi ini sangat dibutuhkan mengingat dibutuhkan biaya yang cukup besar untuk membangun kawasan. Meski Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah memasang rambu-rambu mengingat pulau tersebut berada di lokasi Taman Nasional, akan tetapi sarana dan prasaran seperti dermaga, jalan, dan lainny tetap harus dipersiapkan.
“Selain investor, ada juga dari kalangan yayasan yakni Yayasan Garuda Sriwijaya yang berminat untuk membangun pusat kebudayaan di sana karena di kawasan tersebut juga sering ditemukan benda-benda peninggalan Kerajaan Sriwijaya,” kata dia.
Ia menjamin bahwa gugus pulau, yang salah satunya pulau berbentuk unik ini sangat layak menjadi destinasi ekowisata yakni kegiatan wisata berwawasan lingkungan.
Keunggulan diantaranya karena lokasi yang strategis karena berada di kawasan Sungsang-Sembilang sehingga wisatawan bisa melalui jalur Sungai Musi ke Sungsang atau dari Pelabuhan TAA. Selain itu, alamnya sangat unik karena bagian dari ekosistem sungai payau dan kawasan hutan mangrove.
“Untuk menuju pulau itu hanya butuh waktu 15 menit menggunakan speedboot, bahkan nanti bakal lebih cepat lagi karena Banyuasin berencana membangun jalan poros,” kata dia.
Camat Banyuasin II Salinan mengatakan “Di Pulau ini banyak sekali udangnya, ada juga hutan bakau. Jika mau ke sini tidak sulit, cuma pakai kapal cepat saja,” kata dia.
Kabupaten Banyuasin merupakan daerah yang 60 persen wilayahnya merupakan perairan.
Di kabupaten ini terdapat Taman Nasional Berbak Sembilang seluas 205.750 hektare yang selalu dikunjungi burung migran dari Siberia pada bulan Oktober. Momen ini kerap tidak disia-siakan para wisatawan dengan menangkap potensi wisata susur sungai.
Menurut Erwin, pengembangan sektor pariwisata menjadi salah satu fokus kabupaten dalam jangka pendek dan jangka menengah.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah penelitian dan pengembangan (bappeda litbang) Kabupaten Banyuasin Erwin Ibrahim di Pangkalan Balai, Kamis, mengatakan, rencana pengembangan lokasi ekowisata di salah satu gugus pulau itu sudah mendapatkan lampu hijau dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Pada prinsipnya pemerintah pusat sangat mendukung, tapi ingin melihat sejauh mana usaha dari kabupatennya dulu. Nanti jika ada perkembangan, tentunya akan ada dukungan dana,” kata Erwin.
Ia mengatakan sementara ini terdapat beberapa investor yang sudah menyatakan minat, namun akan melakukan studi kelayakan terlebih dahulu.
Hadirnya investasi ini sangat dibutuhkan mengingat dibutuhkan biaya yang cukup besar untuk membangun kawasan. Meski Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sudah memasang rambu-rambu mengingat pulau tersebut berada di lokasi Taman Nasional, akan tetapi sarana dan prasaran seperti dermaga, jalan, dan lainny tetap harus dipersiapkan.
“Selain investor, ada juga dari kalangan yayasan yakni Yayasan Garuda Sriwijaya yang berminat untuk membangun pusat kebudayaan di sana karena di kawasan tersebut juga sering ditemukan benda-benda peninggalan Kerajaan Sriwijaya,” kata dia.
Ia menjamin bahwa gugus pulau, yang salah satunya pulau berbentuk unik ini sangat layak menjadi destinasi ekowisata yakni kegiatan wisata berwawasan lingkungan.
Keunggulan diantaranya karena lokasi yang strategis karena berada di kawasan Sungsang-Sembilang sehingga wisatawan bisa melalui jalur Sungai Musi ke Sungsang atau dari Pelabuhan TAA. Selain itu, alamnya sangat unik karena bagian dari ekosistem sungai payau dan kawasan hutan mangrove.
“Untuk menuju pulau itu hanya butuh waktu 15 menit menggunakan speedboot, bahkan nanti bakal lebih cepat lagi karena Banyuasin berencana membangun jalan poros,” kata dia.
Camat Banyuasin II Salinan mengatakan “Di Pulau ini banyak sekali udangnya, ada juga hutan bakau. Jika mau ke sini tidak sulit, cuma pakai kapal cepat saja,” kata dia.
Kabupaten Banyuasin merupakan daerah yang 60 persen wilayahnya merupakan perairan.
Di kabupaten ini terdapat Taman Nasional Berbak Sembilang seluas 205.750 hektare yang selalu dikunjungi burung migran dari Siberia pada bulan Oktober. Momen ini kerap tidak disia-siakan para wisatawan dengan menangkap potensi wisata susur sungai.
Menurut Erwin, pengembangan sektor pariwisata menjadi salah satu fokus kabupaten dalam jangka pendek dan jangka menengah.
(srf)